Aku menutup mataku saat Sonny sangat bersemangat melihat naga. Bukan itu masalahnya, tapi dia berniat ingin membunuh naga itu sama seperti ku. Corliss justru tertawa keras mendengar keinginan anak itu. Bukankah kami akan membahayakannya saja? Aku mengangkat pedangku, apa kami harus membunuh naga itu?
"Ivy!"
Eden mendekatiku, dia terus tersenyum tiada henti seperti orang gila. Apa ada makhluk lebih gila lagi?
"Jika kau mendekat, aku akan memotong lehermu!"
"A-ku ingin membahas soal naga. Aku butuh bantuanmu."
Aku melirik dirinya, bukankah aku sedang membantu mereka sekarang? Aku terseret dalam masalah Kerajaan Alpha karena dirinya. Jika saja dia tidak datang, aku bisa pergi lebih awal.
"Hemm... Serangan Kraken terakhir aku tidak menunjukkan kekuatanku. Jika aku menunjukkannya kapal akan mengalami masalah. Jadi, aku ingin kau beristirahat hari ini. Biarkan aku yang melakukannya."
"Baiklah."
Wajah Eden nampak terkejut. Apa dia ingin aku marah? Aku tidak peduli pada apapun yang terjadi. Jika dia ingin mengalahkannya kalahkan saja. Aku tidak mengharapkan imbalan dari raja. Aku muak.
"Kau tidak ingin mengalahkan naga?"
"Tidak!"
"Kau benar-benar tidak mau mengambil batu Mana nya?"
"Tidak!"
"Kau serius? Kau tidak mau?"
"Tidak!"
"Kau tahu batu Mana milik naga sangat besar jumlahnya, jika kau menjualnya harga nya sangat mahal. Kau bisa hidup lebih layak daripada menjadi pengembara. Kau tidak perlu terluka oleh banyak monster."
"Aku tidak butuh! Jika kau ingin buktikan, buktikan saja bahwa kau adalah penyihir agung. Aku tidak akan menghalangimu!"
"Apa kau tidak ingin menjadi ksatria? Ksatria wanita pertama Kerajaan Alpha? Kau bisa mendapatkan sebuah kehormatan."
"Eden, cukup. Aku tidak memerlukan apa-apa."
Kenapa seolah dia bersikeras untukku maju ke depan? Bukankah dia ingin aku beristirahat melihatnya saja. Aku menyingkir dari Eden dan bergabung dengan Corliss. Bahkan tanpa diminta Eden pun, aku hanya akan diam saja. Mereka akan tahu bahwa pedang suci itu benar-benar ada bukan mitos belaka. Mereka tidak mungkin memang melawan naga itu.
🌼🌼🌼
"Ivy? Kita bersembunyi disini?" Tanya Corliss.
"Naga itu lebih besar dari naga merah. Kita tidak ada apa-apanya." Kalle bersandar di batang pohon.
Lebih baik bersembunyi sementara waktu. Naga itu juga sedang bersembunyi di dalam gua gelap itu. Apa Richard akan gila masuk ke dalam sana? Tentu tidak, dia akan bersembunyi di balik bebatuan dan menunggu naga hitam besar itu.
"Ayo, masuk!" Ajak Sonny.
"Grrr... Grrr..." Aldwin menarik tubuh Sonny.
Tidak ada alasan untuk masuk ke dalam tempat gelap itu tanpa sebuah rencana.
Aku melihat Eden dan Richard bersama-sama berada di depan gua. Sepertinya Eden melakukan sesuatu pada gua itu. Apa dia ingin memancing naga itu keluar?
Ada apa ini?
Tubuhku, kenapa terangkat? Aku seperti melayang di udara.
"Iv? Kau kenapa?" Corliss menarik tubuhku.
"Aku tidak tahu!"
Corliss juga ikut terangkat! Apa yang terjadi pada kami? Tubuhku seakan tertarik sesuatu. Aku tak bisa melepaskannya.
"Kalian jangan bercanda!" Kalle menarik tubuh Corliss di belakangnya Aldwin dan Sonny juga ikut menarik ku.
Kenapa ini? Apa ini sihir Eden? Kami semua seperti terbang di udara dan bergerak sangat cepat menuju gua. Apa yang dia lakukan?
Brukk...
Kami terjatuh bersamaan di depan Richard dan Eden. Ini sangat membuatku marah! Apa yang penyihir ini mau?
"Apa kau mau mati?" Aku menatap tajam mereka.
"Ke-napa kau disini?" Wajah Eden sangat panik.
"Sialan! Kau yang menarikku!" Aku mencengkram krah baju Eden.
Apa dia ingin mati?
"Apa yang kau lakukan Eden?" Tanya Richard.
Apa yang bisa laki-laki ini jelaskan? Aku sudah berada di tempat yang aman untuk teman-temanku. Kenapa dia menarik kami semua dalam bahaya yang mereka ambil? Ini pilihannya, bukan pilihanku.
"A-ku memang-gil na-ganya!" Eden memalingkan wajahnya yang memerah.
Apa dia malu sihirnya justru bekerja padaku? Aku melepaskan tubuh Eden dan bergerak ke sisi depan. Mana ku dan Mana naga itu memang sama. Aku menyerap anak atau saudaranya si naga merah. Apa mereka masih memiliki hubungan darah? Jika iya, dia akan sangat marah padaku.
"Groammm..." Hembusan angin begitu terasa.
Aku ingin pergi tapi waktuku terbatas saat kepala naga muncul dari dalam gua. Dia berjalan perlahan-lahan dan menatapku. Apa dia paham sekarang?
"Groammm..." Naga itu menyemburkan apinya ke segala penjuru. Eden membuat kubah untuk kami berlindung dari serangannya. Naga ini sangat marah padaku.
"Ini semua salahmu Eden! Kau harus bertanggung jawab sampai akhir!" Aku menatap sengit Eden.
"Ber- tanggung jawab?"
"Aldwin bawa Sonny dan Kalle menjauh. Corliss, ayo kalahkan naga ini!"
"Baiklah! Ayo kita coba kalahkan naga ini!" Corliss mengangkat pedangnya.
"Grrr... Grrr..."
Aldwin membawa Sonny dan Kalle pergi. Aku tidak bisa membiarkan mereka terluka terutama Kalle. Dia akan jadi santapan lezat untuk naga ini dan aku dalam masalah jika dia terluka.
"Nak, kau pergilah!" Richard memegang pundakku.
Apa dia juga sama gilanya dengan Eden?
"Kau tidak bisa menghentikan kami! Kami pernah menghadapi naga sebelum ini dan kami memenangkannya!" Corliss berteriak.
"Kalian pernah bertemu naga? Apa kalian dari Kerajaan Kulkus?"
"Iya, jadi jangan menghalangi kami terutama Ivy. Dia lebih kuat daripada kalian semua."
Aku maju bergerak dan menusukkan pedang pada tanah. Listrik menyambar tubuh naga dengan cepat. Dia meraung-raung dan menggeluarkan apinya. Apa dia bisa regenerasi juga?
"Corliss, kau bisa memotong kepala naga ini?"
"Memenggalnya? Serahkan padaku!" Corliss berlari ke samping.
Aku mengeluarkan lagi listrik menghentikan naga ini bergerak untuk sementara waktu. Corliss akan mudah memotongnya.
Slarttt...
Corliss memotong kepala naganya sampai kepala itu menggelinding ke tanah. Apa ini berhasil?
"Bagaimana?" Tanya Corliss.
"Tetaplah disana!"
Tubuh naga mulai bergerak aneh. Dia mengeluarkan lagi kepala baru. Bukan hanya dua, tapi lima sekaligus. Ini lebih tinggi dari regenerasi naga merah. Itu artinya dialah raja naga asli. Kenapa dia berada disini? Apa untuk menyendiri karena pengejaran prajurit? Atau untuk apa?
"Groammm... Groammm..."
🌼🌼🌼
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
Ksatria & Tuan Putri ( END )
AventuraBagaimana rasanya sebuah pengkhianat dari seseorang yang kalian percayai? Sakit? Marah? Kecewa? Sedih? Itulah yang dirasakan Ivy, setelah apa yang dia lakukan selama ini untuk N. Justru sebuah pengkhianat dan dia terima. Dikhianati oleh seseorang di...