🍁 20 | Eye of Sincere

182 22 0
                                    

Vie de Vereilles, Elysium
11:05 am

Kalau Alden langsung pergi ke area terlarang itu, Ryder juga langsung menyiapkan dirinya untuk kembali pulang ke kerajaan dengan buruan kancil bersamanya. Tidak ingin membuang waktu lebih lama, dia segera meminta bantuan kepada pengawal untuk menjaga kuda dan membersihkannya. Sedangkan dirinya berjalan masuk dari samping kerajaan karena ingin menemui tunangannya tersebut.

"Austen," panggilnya dengan nada kaku.

"Iya, Ksatria Ryder." Jawaban sesuai dengan harapannya seperti biasa mereka berbicara.

Keduanya memiliki sebuah perjanjian yang tidak tertulis, mereka memang pacaran dan telah bertunangan tahun lalu. Semua anggota kerajaan sampai kepada pelayan di istana ini mengetahui hubungan mereka. Namun, mereka memilih untuk bersikap selayaknya pangkat mereka di kerajaan selama jam bekerja. Diluar jam bekerja, mereka akan bersikap seperti sepasang kekasih.

Mereka sepakat menyetujuinya, karena tidak ingin menjadi batu sandungan satu sama lain.

"Pangeran Alden meminta buruan ini untuk diolah, saya akan membagikannya kepada warga sebagai makan siang," balas pria yang lebih tua itu sambil menyerahkan sekantung hewan besar yang telah tidak bernyawa lagi.

"Baik, Ksatria. Saya mendapat pesan dari kerajaan, Pangeran Arthur dan suaminya berada di sini sekarang dan meminta Ksatria untuk menemui mereka," timpal pemuda yang lebih manis itu yang menerima kantung berat tersebut.

"Di mana mereka sekarang?"

Austen membuka kantong itu dan mulai mengeluarkan isinya, "Sepertinya mereka berada di taman belakang kerajaan sekarang, Ksatria."

Ryder mengulas senyuman tulus, ikut berjongkok dan mengusap pucuk kepala sang juru masak termuda itu dengan penuh kasih sayang, membubuhkan sebuah kecupan ringan di sana, "Terima kasih, sayang."

Dan dia terkikik gemas ketika Austen hanya mendengus.

Tentu saja, mau bagaimanapun peraturan tersebut dibuat, Ryder dengan senang hati sesekali melanggarnya baik disengaja maupun tidak disengaja.

"Pergilah. Pangeran Arthur sudah menunggumu dari awal kedatangannya," pungkas pria manis itu dengan nada tegas.

"Iya. Ini saya ke sana sekarang. Jangan sampai terluka ketika memasak, kalau kesulitan minta bantuan orang lain. Jangan sungkan," nasihat tangan kanan putra mahkota tersebut yang termasuk panjang. Namun, bagi telinga Austen, dia sudah kebal mendengar petuah yang sama setiap harinya.

Mereka berteman sejak lama. Ryder mengetahui satu hal kalau tunangannya sungkan untuk meminta bantuan orang lain. Itu membuatnya senang karena Austen memilih untuk mandiri. Tetapi, dia juga tidak menyukai karakteristik tersebut yang kadang akan mencelakai pasangannya.

Seperti satu bulan yang lalu ketika memotong daging domba yang cukup keras sehingga tanpa sengaja melukainya. Padahal, bagi Ryder, tidak ada salahnya meminta sebuah pertolongan kepada yang lebih besar kekuatannya untuk memotong daging tersebut.

"Iya, Ksatria."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[1.0] ✔️ Last Soulmate | JoongHwa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang