Hellooooo ☺️
September 1547
Arbington; Elysium"Pangeran Cassius telah sampai, Tuan," salah seorang pengawal yang berjaga di benteng bangunan yang tersedia di Arbington itu membuat asisten yang berjaga di wilayah tersebut segera bangkit dari tempatnya, melupakan tumpukan kertas yang perlu untuk dianalisis dan dikaji.
Buru-buru menuju ke area depan gedung yang merupakan gedung administrasi wilayah Arbington dengan bendera Elysium terpasang di atasnya.
Seorang pria muda baru saja turun dari kudanya yang berkulit abu-abu, kuda tersebut dibawa oleh salah seorang pengawal yang telah ditugaskan untuk menjaga kuda anggota kerajaan yang datang.
"Pangeran Cassius, bagaimana perjalanan Anda kemari?" tanya asisten tersebut kemudian dengan senyum ramah.
"Baik, sangat baik. Di sini baik-baik saja?" tanya Cassius kemudian yang berjabat tangan dengan asistennya.
"Saya baik dan Arbington juga baik, Pangeran. Mari ke dalam," tunjuk asisten tersebut yang membiarkan Cassius berjalan di depannya sedangkan dia di belakangnya.
Cassius berjalan dengan tegap. Namun, warna khas keceriaannya tidak pernah hilang darinya mau seburuk apapun dia berperilaku, "Finscher, di mana yang lain?" Tatapan matanya jarang bertemu dengan anggota pemerintahan yang lainnya.
"Mereka semua telah berada di ruang pertemuan, Pangeran," jawab Finscher selaku asisten Cassius yang menetap dan tinggal di Arbington. Cassius juga seharusnya menetap di Arbington. Namun, tidak ada yang memaksa Cassius untuk tinggal di Arbington, karena Cassius masih muda dan butuh banyak pengalaman dan keselamatannya juga harus terjaga.
Cassius mengangguk, segera menaiki tangga yang lainnya yang mengarah ke lantai tiga, tempat pertemuan dilaksanakan seperti sebelumnya.
Pemuda itu tidak suka berbasa-basi ketika bekerja, berbeda dengan saat senggang. Lebih menyukai segera menuntaskan kegiatan pekerjaannya secepat mungkin tanpa melakukan kesalahan apapun dan kemudian sisa waktunya dihabiskan untuk bermain dengan sekitarannya.
Itulah sebabnya Cassius menjadi anggota kerajaan yang terlihat memiliki waktu luang paling banyak, karena berbeda dengan Alden yang memutuskan sesuatu dengan hati-hati sesuai dengan prediksi ataupun Catherine yang masih perlu banyak bimbingan dari Ryder yang menjadi tangan kanan Alden selama ini. Cassius lebih suka bersikap dengan impulsif setelah memikirkannya dengan tangkas.
"Mereka semua sudah berada di sana?" tanya Cassius kemudian menyangkut pertemuan yang mengangkat topik istimewa kali ini.
Finscher mengangguk di belakangnya, "Iya, Pangeran. Putri Catherine juga telah hadir dari Skyford untuk belajar tentang penyelenggaraan pesta keberhasilan panen bulan ini."
Cassius hanya diam, adik perempuannya juga telah datang dan tidak mungkin baginya untuk mengulur waktu. Dia telah berada di anak tangga teratas dan segera berbelok ke lorong sebelah kanan, di situlah letak ruang pertemuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1.0] ✔️ Last Soulmate | JoongHwa
Fanfiction« LAST SOULMATE #1 STORY » Sang Makhota Pangeran mengalami jatuh cinta. Ini pertama kalinya dan itu dengan sosok yang arogan dan bertingkah kasar. "Alden, waktumu akan habis, bukan? Kamu tidak akan lahir kembali ke dunia ini lagi bukan? Apa tidak...