🍁 13 | Lacuna

168 27 0
                                    

= a missing portion in a book or manuscript

= a missing portion in a book or manuscript

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oktober 1547
Forbidden Royale, Elysium

Tidak terasa telah berganti bulan pagi hari ini. Louis dengan setia mempertahankan wajah datar nan jutek ketika cuaca pagi itu terlihat berawan dan pucuk pepohonan menghilang ditelan oleh kabut. Saat itu juga pria itu telah mengetahui bahwa akan memasuki musim salju dan persiapan cadangan makanan sudah harus dilaksanakan.

"Arryn!"

"Arryn! Apakah Anda mendengar suara saya?"

Louis atau Arryn masih mempertahankan egonya dengan sebuah keranjang di tangan, dia memetik beberapa sayuran dan buah untuk hari ini. Sedangkan, satu pria berpakaian bangsawan berwarna biru gelap terus mengekorinya tanpa lelah.

"Ayah menamaimu Arryn ketika kita akan latihan berperang. Ingat, kalau Ayah memanggilmu Arryn, kamu harus menjawabnya."

"Arryn yang artinya pemimpin yang percaya diri."

"Sekarang, Louis temui Ibu di kamarnya, Ibu membuatkan baju baru untukmu."

Terbesit suara dari seorang pria yang menjadi raja sebelum semuanya hancur. Suara yang sampai sekarang masih bisa didengarnya, tegas dan berwibawa. Sosok yang selalu diingat oleh Louis menjadi pahlawannya.

Dia menghentikan untuk memetik sayuran dan berjalan ke dekat bibir sungai yang bebatuan. Tangannya meletakkan keranjang yang terisi setengah itu di tempat yang lebih aman. Lalu, dia duduk di batu karang yang cukup besar.

"Arryn! Anda sudah selesai dengan memetik bahan masakan Anda?" Sosok tersebut masih tidak menyerah untuk mendapatkan perhatiannya.

"Pulang," kata Louis dengan dingin. Lagipula untuk apa lagi dia datang kemari setelah seminggu tidak menampakkan batang hidungnya?

Dia sudah mulai sanggup untuk kembali menjalani kehidupannya. Dua hari yang lalu dia sudah berkeliling dan mendapatkan seekor kelinci dan seekor rusa jantan untuk menjadi santapannya.

"Iya. Nanti setelah matahari tenggelam," jawab Darius yang tiba-tiba berada di depan wajahnya. Itu nyaris membuatnya terjungkal dan terkesiap kalau tidak memiliki keseimbangan yang baik. Sepasang matanya mendelik kesal dan mendorong pundak—yang ternyata tegap—pria itu ke belakang.

Yang tadi itu tidak baik bagi dirinya yang tiba-tiba menahan napas sedangkan jantung berpacu kencang seperti berlari di dalam hutan dikejar oleh harimau.

"Sekarang." Louis kembali bersuara, menolak keinginan sosok yang berada di depan pintu kastil pagi buta dengan sebuah senyuman halus di wajahnya.

"Kenapa? Anda tidak mau melihat saya hari ini?" tanya Darius yang masih betah berdiri di depannya. Bagi Louis itu menghalangi pemandangan alam.

Pria asing itu memilih tidak peduli berdecak kesal sebelum berdiri dan berpindah tempat duduk di atas bebatuan. Dia mengambil kerikil dan melemparkannya ke aliran sungai, tenggelam di sana.

[1.0] ✔️ Last Soulmate | JoongHwa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang