Cepat banget sudah jum'at, padahal Rain rasanya nggak berbuat apa-apa satu minggu ini.
Kecuali cuma makan, turu, makan, turu
Ryder mengetuk pintu ruang kerja putra mahkota setelah mengetahui bahwa sepasang pengantin baru itu berada di dalam sana. Setelah mendengar balasan dari dalam dengan samar-sama, Ryder segera membuka pintu dan membungkuk memberi hormat kepada mereka yang sedang berdiri dengan posisi intim di depan jendela ruangan yang terbuka lebar.
"Ada apa, Ryder?" tanya Alden yang terlebih dahulu membuka suara, tidak mempermasalahkan jika sahabat sejak kecilnya itu melihat tangannya yang masih merangkul pinggang Louis.
"Pangeran Louis, Anda telah ditunggu oleh Pangeran Cassius dan Putri Catherine ke Arbington," ujar Ryder yang menjadi tangan kanan dari Louis juga setelah menjadi bagian anggota kerajaan dengan resmi.
Namun, hanya untuk sementara, karena semakin Louis mengemban tanggung jawab sebagai anggota kerajaan, semakin banyak juga pekerjaan Louis dan mereka tidak ingin membuat Ryder semakin sibuk dengan menambah sebagai asisten Louis.
Ryder ditugaskan untuk menjadi asisten sementara Louis sekaligus membantunya untuk beradaptasi dengan perannya. Karena, tunangan Austen itu juga telah menjalani tanggung jawab sebagai tangan kanan Alden, pelatih calon ksatria kerajaan dan pengawal kerajaan Elysium.
"Oh, iya. Sudah waktunya, ya?" Louis yang sedikit meringis karena keasyikan menghabiskan waktu dengan suaminya hingga melupakan waktu.
"Pergilah dengan mereka, bersenang-senanglah di sana, Louis," kata Alden yang mengecup pelipis kiri Louis sebelum melepaskan rangkulannya.
Louis tersenyum hangat dan mengangguk, "Sampai ketemu nanti malam. Ayo, Ryder, apa kau juga ikut?"
Ryder melirik kearah Alden yang memberikan kode dengan anggukan kepala. "Ya, saya juga akan ikut bersama Anda, Pangeran. Persiapan perjalanan telah disiapkan di gerbang istana," balasnya dengan sopan dan kaku.
"Jangan terlalu kaku, Ryder. Sebagaimana kau memanggil Alden, itu juga berlaku untukku," kata Louis yang telah di sampingnya.
"Baik, Louis. Mari, aku antar ke halaman depan istana, kudamu telah menunggu di sana."
Louis dengan mudahnya tersenyum bahagia, dia bukan dengan sengaja meninggalkan kuda kesayangannya di Forbidden Royale. Namun, Alden selama tiga minggu persiapan pernikahan mereka, memberikan sebuah kereta kuda untuknya beristirahat lebih cepat ketika harus bolak-balik Forbidden Royale dan Vie de Vereilles. Sehingga, kuda kesayangannya harus menetap di sana supaya ada yang menjaganya.
Dan sekarang dia mendengar jika kuda coklat kesayangannya telah dibawa ke ibukota, dia sangat senang sekali.
"Ayo. Aku sudah lama tidak berjumpa dengannya. Aku pergi dulu, Alden." Louis juga tidak lupa untuk pamit dengan suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1.0] ✔️ Last Soulmate | JoongHwa
Fanfic« LAST SOULMATE #1 STORY » Sang Makhota Pangeran mengalami jatuh cinta. Ini pertama kalinya dan itu dengan sosok yang arogan dan bertingkah kasar. "Alden, waktumu akan habis, bukan? Kamu tidak akan lahir kembali ke dunia ini lagi bukan? Apa tidak...