Vie de Vereilles, Elysium
06:45 pmKnight Ryder tersenyum tipis ketika melihat tuan mudanya duduk di depan meja dengan sebuah buku yang dia yakini cukup tebal. Tidak pernah dia melewatkan pahatan sang Dewa di depannya ini, lihat bagaimana wajah tersebut terlihat konsentrasi dengan bukunya sesekali mengerut dahinya. Alden Lysander Ravenswood dan perpustakaan kerajaan tidak pernah terpisahkan kalau ingin mendeskripsikannya.
"Tuan Muda," panggilnya setelah merasa sudah cukup memberikan ruang bagi pewaris sah kerajaan yang telah berganti pakaian menjadi putih dengan kancing emas. Satu setelan yang hanya bisa dipakai oleh para bangsawan.
"Sudah waktunya makan malam. Semuanya telah menunggu Anda."
Sang Pangeran pun menutup buku yang berjudul 'Di Ujung Dunia' dan berdiri, "Sudah saya bilang, kalau hanya kita berdua saja, jangan memanggil saya dengan Tuan Muda, Ryder."
Ryder tersenyum tipis, terkadang dia merasa canggung memanggilnya dengan nama saja terlepas dari hubungan mereka yang seperti teman sejak kecil.
Kemudian, dia mengambil langkah untuk menutup jendela yang sengaja dibukanya, tidak terasa kalau langit telah berubah warna menjadi gelap, hanya diterangi oleh lampu rumah-rumah rakyatnya.
"Apakah kamu sudah makan? Mau bergabung dengan saya?" tanyanya lagi.
"Tidak apa-apa, Alden. Tunangan saya telah menunggu saya untuk makan malam bersama, saya sudah menjanjikannya setelah saya pulang dari pernikahan Pangeran Arthur."
Pangeran dengan tinggi di atas seratus delapan puluh itu mengangguk mengerti, "Saya titip salam kepadanya. Makanan buatannya selalu enak."
"Baik, Alden."
Alden pun berjalan keluar dari perpustakaan kerajaan setelah menyimpan kembali bukunya ke rak yang berjejer. Ryder membuntutinya dari belakang. Sudah menjadi tugasnya untuk mengikuti tuan muda sekaligus teman sejak kecilnya itu.
"Saya akan berada di taman belakang kalau kamu mencari saya, Ryder."
"Baik, Alden. Selamat menikmati makan malam."
Purnama semakin berada di puncaknya seolah mengatakan bahwa malam itu semakin larut. Pangeran Alden tidak pernah takut dengan sendirian di taman belakang istananya. Meskipun, itu hanya ditemani oleh lampu minyak di beberapa sudut dan taburan bintang di atasnya.
"Ibu dengar kamu langsung ke Middlebrough setelah pulang dari pernikahan sepupumu."Sebuah pernyataan verbal menghentikannya melihat pemandangan alam yang selalu bersinar baginya dilihat dari sini.
"Ibu," salamnya yang memeluk Queen of Elysium itu sebentar. "Ada urusan yang harus saya kerjakan di sana. Maaf tidak langsung mencari Ibu setelah saya pulang," sambungnya lagi.
"Sesekali langsung ke kamarmu untuk beristirahat, Alden. Kamu sudah banyak bekerja keras belakangan ini." Sang Ibu yang dipanggil Ratu Scarlett itu menatap putra pertamanya dengan tatapan khawatir. Jemarinya mengambil tangan sang anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1.0] ✔️ Last Soulmate | JoongHwa
Fanfic« LAST SOULMATE #1 STORY » Sang Makhota Pangeran mengalami jatuh cinta. Ini pertama kalinya dan itu dengan sosok yang arogan dan bertingkah kasar. "Alden, waktumu akan habis, bukan? Kamu tidak akan lahir kembali ke dunia ini lagi bukan? Apa tidak...