Maaf telat update, and of course
Enjoy
Forbidden Royale, Elysium
Selepas makan malam itu selesai, Alden langsung menarik tangan Louis dengan lembut tanpa berniat menyakiti; membawanya menapak keluar dari istana menuju barisan pepohonan yang tampak menyeramkan disinari oleh rembulan saja.
Berbekal dengan lampu minyak yang dibawa oleh Alden di sebelah tangannya yang kosong, dia meraba-raba sekitarnya.
Oleh karena itu, di sinilah Louis sekarang.
Di antara pohon-pohon menjulang tinggi, belum lagi dengan gesekan suara daun yang saling bersentuhan ataupun suara binatang malam yang mencekam.
“Darius, kita akan ke mana?” tanya Louis yang berada di belakangnya, tidak mempedulikan tautan tangan mereka ataupun debaran jantungnya yang mengeras kuat.
Dia tidak berniat melepaskan genggaman tersebut atau dia akan tersesat di hutan belukar.
Meskipun, dia tinggal di tempat ini sejak dia lahir, bukan berarti Louis dengan senang hati keluar dari istana di saat malam hari tanpa pencahayaan yang mendukung. Dia masih sadar bahwa bisa saja ada hewan buas yang tidak segan menerkamnya saat di sana.
Alden di depannya masih enggan menjawab pertanyaan.
Sudah lebih dari lima menit mereka berjalan di sini dan terhitung lebih dari lima kali dia bertanya tujuan mereka.
Dan sebanyak itulah pria di depannya ini tidak mau menjawabnya.
Akhirnya, dia membungkam bibirnya sendiri setelah terabaikan.
Dia hanya bisa meraba-raba sekitarnya yang hanya berisi pepohonan yang menjulang tinggi; tampak menyeramkan dibandingkan saat malam hari. Apalagi semuanya tampak sama sekarang. Dari istananya, dia merasa Darius membawanya kearah Selatan dan kemudian ke Timur yang membingungkan.
“Kita telah sampai.” Alden berucap tiba-tiba membuatnya nyaris terjungkal ke depan karena tidak mewanti-wanti hal tersebut.
Namun, untungnya dia dengan mudah bisa menyeimbangkan dirinya.
Darius yang melihatnya dan kemudian bergerak menghadap ke depan; membuat Louis juga mencari apa yang dilihat pemuda itu di malam ini.
“Woah, banyak Bintang,” ujar Louis yang memandang ke atas langit dengan tatapan berbinar. Lautan matanya menjadi berkilap-kilap memantul cahaya bintang yang bertebaran di atasnya.
Sosok di sampingnya yang tersenyum tulus.
“Senang melihatmu seperti ini,” kata Alden dengan tulus membuat Louis melihatnya tersenyum sampai membuat sepasang matanya menyipit kesenangan.
“Dari mana kau mengetahui tempat ini?” tanya Louis yang mengabaikan perasaannya yang bergemuruh kencang.
Dia melihat Darius dengan mata yang seakan menjaring semua cahaya bintang di sana dan mengumpulkannya di netranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1.0] ✔️ Last Soulmate | JoongHwa
Fanfiction« LAST SOULMATE #1 STORY » Sang Makhota Pangeran mengalami jatuh cinta. Ini pertama kalinya dan itu dengan sosok yang arogan dan bertingkah kasar. "Alden, waktumu akan habis, bukan? Kamu tidak akan lahir kembali ke dunia ini lagi bukan? Apa tidak...