« LAST SOULMATE #1 STORY »
Sang Makhota Pangeran mengalami jatuh cinta. Ini pertama kalinya dan itu dengan sosok yang arogan dan bertingkah kasar.
"Alden, waktumu akan habis, bukan? Kamu tidak akan lahir kembali ke dunia ini lagi bukan? Apa tidak...
Bangunan yang diselimuti oleh awan putih dan tampak lembut empuk itu terlihat begitu bersinar, kehidupan para Dewa-Dewi yang dipuja oleh makhluk yang hidup di Dunia Menengah itu memang tampak lebih santai setelah peristiwa tersebut selesai.
Begitu juga dengan sekian banyak para pemimpin Dewa-dewi, dua diantaranya berada di sebuah ruangan yang luas dan tertutup, pilar-pilar yang berdiri menopang ruangan didominasi dengan warna putih penuh misteri itu dihiasi dengan warna keemasan yang berkilauan.
Seorang dewa berpakaian dengan warna putih dengan lapisan warna merah maroon, rambutnya yang memanjang, diikat setengah dan digulung membentuk sebuah bulatan itu sedang membuka sebuah buku tebal. Ruangan tersebut memang dikhususkan menampung miliaran buku dengan satu warna yang sama sebagai cover-nya.
Merah maroon.
"Dewa Dalena, apa yang Anda lihat?" tanya seorang dewa lainnya yang menghampirinya; menaiki tangga yang melingkar seperempat, pegangan tangga itu juga berlapis emas.
Setelahnya berada di samping Dewa Dalena, dia menerima buku tersebut dengan segera dia melihat halaman terdepannya, tinta keemasan ditengah buku yang berwarna merah maroon.
Sang Dewa yang menjadi God of Destiny itu berjalan menjauh dari pemimpin yang lain dan melihat ke lantai bawah dari pembatas lantai tersebut, "Dewa Dheysus, bagaimana menurut Anda? Saya baru mendapatkan catatan terbaru dari anggota saya tentang beliau."
Dewa Dheysus—pemimpin lainnya—mengamati deretan huruf yang dipergunakan mereka untuk membaca dan menulis itu. Lalu, menutupnya hingga terpampang jelas tinta keemasan.
Alden Lysander Ravenswood Reinkarnasi kelima
"Seperti pada kehidupan sebelumnya, beliau menjalani hidupnya dengan baik. Oleh karena itu, beliau bisa terlahir menjadi putra mahkota," simpul Dewa Dheysus yang mengingat dengan jelas dia mengantar satu insan manusia itu untuk lahir kembali ke Dunia Menengah.
"Alden telah bertemu dengan seseorang di kehidupannya kali ini," sambung Dewa Dalena lagi menyoroti beberapa anggotanya yang sedang sibuk menata buku-buku perjalanan jiwa baru ataupun menulis kelanjutan kehidupan manusia di buku merah maroon itu.
Dewa yang dinobatkan menjadi God of Souls itu meletakkan tangannya kebelakang, mengikuti pandangan rekannya ke lantai terbawah.
"Sangat wajar bagi Alden merasa kebingungan dengan perasaannya sekarang ini. Ini adalah pertama kalinya dia mengalami perasaan tersebut setelah semua kehidupannya dijalani." Dewa Dheysus berbicara dengan tegas, seperti halnya dia selama ini berbuat. Dia yang menciptakan mereka, tentu dia yang memahami tentang mereka. Meskipun, manusia itu akan memiliki pilihannya sendiri.
Dewa Dalena menganggukkan kepalanya, berkata sebagai penutup percakapan mereka; sebelum dia menuruni tangga untuk melihat perjalanan manusia yang lainnya.
"Benar. Kita memberikan sebuah hadiah yang terbaik untuknya."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.