Forbidden Royale, Elysium
Sudah menjelang malam, sosok yang dikenal Arryn itu mondar-mandir di kamar pribadinya yang paling rapi dari semua ruangan yang ada di kastil terbengkalai ini. Pakaiannya telah berganti menjadi pakaian tidur yang berbahan lembut. Terlampau bingung dan akhirnya membuka jendela kamarnya dan berdiri menumpu pada ambang jendela tersebut.
Menikmati pemandangan pepohonan rindang nan liar dari sini.
Arryn atau nama aslinya Pangeran Louis itu mencabut daun liar yang merambat di dinding kerajaan dan meniupnya hingga terbang dan perlahan jatuh ke permukaan tanah yang tak terlihat dari sini.
“Mereka siapa? Tuan? Apakah mereka dari daerah lain?”
“Tapi, pakaian mereka terlihat mewah menandakan mungkin saja mereka bukan orang sembarangan.”
“Kerajaan Euthoria? Apakah itu kerajaan baru? Selama ini ada wilayah yang mendirikan kerajaan mereka sendiri?”
Lalu, mencabut bunga yang masih kuncup, menatapinya sejenak sebelum diperlakukan sama seperti daun liar tersebut.
“Namanya … Darius?” monolognya di sana sendirian.
Dia tidak punya siapapun di kerajaan. Setelah nyaris dua puluh tahun hidup sendirian, dia bisa melihat manusia berkeliaran di wilayah ini. Namun, ada yang membuatnya kebingungan.
“Dia menamai wilayah ini dengan Forbidden Royale, bukan? Bukannya ini adalah Flemwood?” ungkapnya lagi, otaknya bekerja dengan keras dan tidak tahu harus menanyakannya kepada siapa untuk mendapatkan jawabannya.
“Mereka pastilah musuh Ayah, kan? Maka dari itu mereka sedang memberikan peringatan kepadaku. Mereka bisa saja bergerak tengah malam, karena tidak ada lampu atau cahaya sama sekali di sini,” pungkasnya lagi yang berkilat emosi.
Oleh karena itulah, dia menggunakan nama panggilan atau nama samarannya yang diberikan oleh mendiang orang tuanya itu. Arryn.
Pangeran bernama lengkap Louis Drystan Riverty itu berjaga-jaga untuk dirinya sendiri dan kerajaan ini. Hanya dia yang tersisa dari semua kekacauan yang terjadi.
Dengan mata yang berkilat marah, ingatannya terkilas kembali ke masa lalu di mana sang Ayah yang tertawa bangga ketika dia berhasil melepaskan anak panah pada titik di pohon sebagai pelatihannya saat dia masih anak-anak.
“Anakku, Louis, kelak dialah yang akan memimpin negeri ini setelah aku. Dia akan menjadi raja yang hebat di masa depan.”
Louis melihat hamparan langit di atasnya. Lalu, berbalik keluar dari kamar pribadinya untuk kembali menjelajah hutan belantara dengan panahannya.
“Aku berjanji padamu, Ayah.”
Vie de Vereillas, Elysium
Pernahkah kalian melihat Pangeran Alden mengatakan bahwa saudaranya laki-laki lebih ribut dibandingkan saudaranya perempuan?
KAMU SEDANG MEMBACA
[1.0] ✔️ Last Soulmate | JoongHwa
Fiksi Penggemar« LAST SOULMATE #1 STORY » Sang Makhota Pangeran mengalami jatuh cinta. Ini pertama kalinya dan itu dengan sosok yang arogan dan bertingkah kasar. "Alden, waktumu akan habis, bukan? Kamu tidak akan lahir kembali ke dunia ini lagi bukan? Apa tidak...