[1.0] ✔️ Last Soulmate | JoongHwa

🍁 32 | I Knew I Loved You

Halo, againnn

Hihi, hope you like it

"Kak Louis harus pulang sekarang."

Catherine menggelengkan kepalanya rusuh, tidak mau melepaskan gelayutannya pada lengan Louis yang terbalut dengan busana merah maroon. "Nggak mau, Kakak menginap di sini, ya. Mau, ya?" tanya gadis itu yang berusaha membujuk sosok yang baru saja dikenalnya hari ini.

Louis jadi tidak enak hati ketika mendengar bujukan tersebut. Namun, dia tidak ada pilihan, dia harus tetap pulang, ada hal yang harus dikerjakannya.

"Besok Kakak main lagi ke sini," kata Louis dengan pelan dan mengusap rambut panjang Catherine yang diikat rapi.

"Iya, Cath. Besok Kak Louis datang lagi, okay? Kak Louis masih ada urusan yang dikerjakan di sana," kata Ratu Scarlett yang berusaha menarik mundur anak bungsunya dari Louis yang tampak lebih segar dari pertama kali bertemu.

Pria itu sudah berganti pakaian yang lebih hangat dan berbahan tebal, sudah membersihkan dirinya termasuk dengan rambut panjangnya telah dipangkas rapi.

"Sungguh ingin pulang, Nak? Menginaplah semalam di sini, sudah hampir gelap," tutur Raja Edmund yang menghampiri Louis di depan pintu kerajaan.

"Aku harus pulang, Paman." Louis terlihat sangat kukuh dengan pendiriannya membuat Raja Edmund hanya menepuk pundaknya dengan bangga.

"Ya sudah, kalau begitu Paman minta beberapa pengawal menjagamu di sana," atur sang raja yang langsung meminta Ryder yang di sampingnya untuk mengutus beberapa pengawal.

Louis tersentak segera menolaknya, "Tidak perlu, Paman. Aku baik-baik saja sendirian di sana, lagipula semakin tidak enak hati, Bibi tadi meminta para dayang untuk mengikuti pulang." 

"Kak Louis tidak perlu enak hati, Kakak itu pasangannya Kak Alden, kan? Kalau begini saja sih, kurang menurutku," pungkas Cassius yang berdiri di samping ibunya yang disambut dengan gelak tawa sang adik perempuan dan tatapan tajam dari kakak laki-lakinya.

"Cassius," tegur Ratu Scarlett yang dibalas dengan cengiran oleh putranya itu.

Sedangkan Louis hanya berusaha menampilkan ekspresi senatural mungkin supaya tidak terlihat salah tingkah.

"Alden, jaga dia selama di perjalanan," nasihat sang Ayah pada Alden yang hanya diam di samping Louis.

"Baik, Ayah. Kalau begitu kami pamit terlebih dahulu," kata Alden yang melihat Ryder hampir datang dengan dua kuda di samping kiri dan kanannya.

Alden menaiki kuda yang sama pagi ini bersama dengan Louis, sedangkan Ryder menemani dari samping dengan deretan pengawal kerajaan yang diutus berada di depan mereka dan kemudian sebuah kereta kuda yang tidak terlalu mewah menampung para dayang juga.