Hei, hope you enjoy
Bakalan agak panjang dibandingkan yang sebelumnya.
"Alden ...." Louis langsung tercekat, tangannya yang menarik tangan Alden untuk mendekat kearahnya langsung melepaskan genggamannya.
Pemuda itu melihat Alden yang menatapnya dingin, mengira bahwa dia melakukan sesuatu kesalahan, dia segera melanjutkan perkataannya, "Maaf, maaf, Alden. Aku tadi tidak mau kamu kehu-"
Bibirnya langsung dibungkam oleh bibir Alden yang kenyal, membuatnya melebarkan matanya dan tangannya sontak kembali menggenggam pakaian di pinggang Alden. Alden menuntun tangannya untuk menggenggam tangan Louis yang ada di pinggangnya.
"Eugh ... sshhh ...," lenguh keduanya ketika merasakan sesuatu yang perih muncul di anggota tubuh mereka.
Alden segera melepaskan kecupannya ketika merasa Louis tidak sanggup menahannya lagi, mendapatkan sinyal dari tepukan yang ada di bahunya yang pelan.
"Sakit ...," desis Louis ketika merasakan pergelangan tangannya terasa tersayat tipis dan perih melanda.
Putra mahkota itu langsung menarik tangan Louis, pemilik tangan itu memejamkan matanya karena tidak kuat menahan rasa perih yang sedikit-sedikit tersebut. Alden mengecup pergelangan tangan Louis tersebut.
Kecupan yang basah dan membuat Louis mengalihkan perhatiannya dari rasa sakitnya. Tatapan matanya tertuju pada pergelangan tangannya yang masih di dalam genggaman Alden, tertuju pada sebuah tanda bintang berada di sana.
Terpahat dengan tiba-tiba.
"Kamu akan mendapatkan tanda seperti Ayah dan Ibu, kalau kamu telah menemukan pasanganmu, sayang."
"Mate ...," panggil Alden dengan lembut dan halus, mengecup kembali pergelangan tangan tersebut seakan sebuah barang mudah pecah dan berharga baginya.
Tatapan Louis menjadi buram; pelupuknya menahan jumlah air mata yang mulai mengenang di sana, mengingat dengan jelas perkataan sang Ayah ketika menanyakan tanda di pergelangan tangan pria tersebut saat kecil.
"Alden ..., kita ...," katanya dengan tersendat karena tidak kuasa melanjutkan kalimatnya.
Alden tersenyum dengan lembut dan hangat, dia menunjukkan pergelangan tangan kanannya juga, sebuah tanda bintang sama seperti milik Louis muncul di sana. "Menikah dengan saya. Apakah kamu bersedia?" tanyanya dengan nada tulus di sana.
Louis yang masih tersentak karena mendengar pengakuan sakral tersebut, meminta Alden untuk melanjutkan melalui kontak mata mereka berdua.
"Saya tahu, ke depannya tidak akan selalu mudah. Kamu menikah dengan saya yang merupakan putra mahkota, banyak yang berusaha menjatuhkan saya. Namun, saya membutuhkan keberadaanmu di samping saya, Louis. Apa kamu bersedia seumur hidup?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[1.0] ✔️ Last Soulmate | JoongHwa
Fiksi Penggemar« LAST SOULMATE #1 STORY » Sang Makhota Pangeran mengalami jatuh cinta. Ini pertama kalinya dan itu dengan sosok yang arogan dan bertingkah kasar. "Alden, waktumu akan habis, bukan? Kamu tidak akan lahir kembali ke dunia ini lagi bukan? Apa tidak...