Haiii, selamat hari Kamis
Ini adalah teman mengisi kegabutanmu.
Selamat membaca
Setelah sesi pemberkatan pernikahan, sepasang pengantin baru itu keluar dari gedung disambut dengan sorakan tepuk tangan dari para rakyat yang telah berkumpul di luar. Mereka melambaikan tangan sebagai balasan tersebut. Beberapa pengawal kerajaan menjaga kondisi supaya tetap aman, beberapa bulan yang lalu, mereka mendengar desas-desus bahwa terjadi pembunuhan sepasang pengantin baru saat hari pernikahan mereka di negara bagian barat membuat Raja memberikan perintah untuk menjaga putra sulung dan pasangannya.
Namun, dari perkumpulan rakyat yang mengelilingi gedung tersebut, sosok anak kecil perempuan berlari mendekati mereka. Kakinya yang melangkah dengan gesit hingga seorang pengawal kerajaan hendak menangkapnya.
"Tidak perlu menangkapnya seperti itu. Dia hanya anak-anak," kata Louis yang segera mendekati anak perempuan yang berusaha melepaskan diri dari cengkraman sang pengawal di bahunya.
Louis berlutut dengan satu kakinya, wajahnya tersenyum hangat ketika menyadari bahwa anak perempuan itu merasa tidak nyaman. "Hai, Lucy. Kita ketemu lagi," ujarnya dengan selembut mungkin.
Alden mengisyaratkan untuk melepas anak perempuan itu kepada pengawalnya, Lucy yang merasa tidak ada lagi ancaman dia tersenyum kecil.
"Pangeran sangat tampan. Lucy membawa ini untuk Pangeran," kata Lucy yang menyerahkan sesuatu dari balik punggungnya.
"Ini sangat cantik sekali, terima kasih. Sebagai balasannya, aku juga memiliki sesuatu untukmu," kata Louis yang menerima sebuah kalung yang terbuat dari kerang dan sebuah ruby merah di tengahnya.
Louis menyelipkan setangkai bunga mawar yang dia terima dari Alden di atas altar tadi ke belakang telinga gadis tersebut. Tangkai tersebut sudah tidak lagi berduri dan sangat mulus, karena memang tangkai itu harus dibawa oleh William yang masih kecil; rentan celaka dengan apapun yang sedikit berbahaya.
"Lucy pun sangat cantik sekali," puji Louis dengan tulus, dia menyadari keberadaan Alden di sampingnya dan Lucy memberikan salam hormat dengan mengangkat sisi gaun dengan kaki kirinya yang ditekuk ke belakang.
"Selamat untukmu, Pangeran Alden," seru Lucy yang dibalas dengan usapan lembut di kepalanya oleh Alden.
"Terima kasih. Lucy sendirian kemari?" tanya Alden yang mengikuti pasangannya, berlutut dengan satu kaki untuk menyajarkan tinggi mereka dengan anak perempuan di depannya.
"Ibu di sana, sedang mengurus barangnya, Pangeran." Lucy menunjuk ke arah kirinya.
Alden bertukar pandangan dengan Louis, seakan berkomunikasi melewati tatapan tersebut. Louis mengangguk dan mengambil tangan kecil Lucy.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1.0] ✔️ Last Soulmate | JoongHwa
Fanfic« LAST SOULMATE #1 STORY » Sang Makhota Pangeran mengalami jatuh cinta. Ini pertama kalinya dan itu dengan sosok yang arogan dan bertingkah kasar. "Alden, waktumu akan habis, bukan? Kamu tidak akan lahir kembali ke dunia ini lagi bukan? Apa tidak...