🍁 53 | Outlaw

79 17 2
                                    

Hai, ketemu lagi. Rain usahakan bisa sampai tiga hari update terus, okay.

Catherine menggigit kukunya sendiri karena gemas, dia bahkan sudah nyaris akan berteriak ketika Lucian memajukan wajahnya pada Cassius di jembatan sungai tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Catherine menggigit kukunya sendiri karena gemas, dia bahkan sudah nyaris akan berteriak ketika Lucian memajukan wajahnya pada Cassius di jembatan sungai tersebut. Namun, Pangeran Alarick di sampingnya segera membungkamnya dengan tangannya sendiri.

"Putri, kita tidak boleh mengeluarkan suara apapun," kata Alarick dengan tatapan waspada mengarah pada Catherine.

Mereka bersembunyi di belakang pohon besar ini. Tidak, mereka tidak menguping pembicaraan Lucian dan Cassius sama sekali. Mereka tengah berjalan-jalan di sekitar jembatan tersebut dan tidak sengaja mereka mendengar suara Lucian, sehingga Catherine mengajak Alarick untuk mewaspadai kedua laki-laki di atas jembatan itu.

"Aku tahu, Pangeran. Tapi Pangeran tidak tahu berapa lama aku menunggu ini," ujar Catherine yang tak kalah berbisik. Tatapannya masih mengarah pada jembatan yang masih menjadi latar tempat keduanya. Bibirnya perlahan mengulas senyuman. 

"Kak Lucian itu, setiap kali latihan denganku selalu bertanya tentang keadaan kami. Aku sudah tahu itu hanya pengalihan, dia hanya ingin tahu kabar tentang Kak Cass. Lalu, setelah hari pernikahan Kak Alden dan Kak Louis, dia berani bertanya mengenai Kak Cass secara pribadi," sambung Catherine yang akhirnya bersandar pada pohon besar ketika melihat Lucian dan Cassius akan meninggalkan tempat tersebut.

Putri bungsu Elysium menatap Alarick dengan senyum hangat, berbeda seperti senyuman ceria pada biasanya.

"Dengan begini, Pangeran, aku tidak akan merasa bersalah lagi dengan Kak Cass."

Alarick di depannya masih diam, tidak terlalu mengerti dengan hubungan antar anggota kerajaan. Namun, dia bahagia ketika melihat Catherine tersenyum, masih terlihat indah di matanya.

"Ayo, Pangeran. Kita harus kembali ke ibukota, ada tempat penjual makanan enak di sana kata mereka."

Alarick kemudian tersenyum mengikuti sang putri yang berjalan terlebih dahulu meninggalkan taman di Arbington tersebut.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[1.0] ✔️ Last Soulmate | JoongHwa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang