Vie de Vereilles, Elysium
10:10 pmAlden menarik tali pelananya yang terpasang sekitar leher kuda putih, perlahan kecepatan hewan berkaki empat itu melambat dan berhenti di samping lampu tiang kerajaan yang menyala terang di tengah kegelapan. Setelah merasa hujan berhenti mengguyur Forbidden Royale, pangeran itu langsung pamit pulang. Tidak merasa aneh ketika sepanjang perjalanan mendapati tanah kering, berbeda dengan tanah Forbidden Royale yang lembab dan basah.
"Tuan Muda," sapa pengawal yang berjaga di depan.
Putra Mahkota itu segera turun dari punggung kuda putih dan menyerahkannya kepada pengawal tersebut, "Tolong dibersihkan, ada yang kotor di kakinya."
"Baik, Tuan Muda," sahut pengawal yang menerima tali pelana kuda dan kembali menyambung, "Tuan Muda, Raja berpesan untuk memanggil Anda di ruang utamanya."
Sang Pangeran mengangguk dan melangkah ke dalam Euthoria Palace yang telah nyaris sepi, hanya segelintir pelayan yang hilir-mudik dengan peralatan kebersihan di tangan mereka menunduk ketika dia lewat. Tidak lama, dia sudah berada di ruangan utama di mana Raja berada.
Alden memberikan hormatnya, "Saya menghadap Anda, Yang Mulia."
Raja Edmund tertawa terbahak, dia berdiri dari singgasananya, menuruni anak tangga yang berjumlah tepat berjumlah delapan itu sampai di depan putra sulungnya. "Jangan kaku seperti itu, lagipula hanya kita berdua di sini," katanya yang menepuk pundak sang anak, berjalan ke jendela yang terbuka diikuti oleh Alden di sampingnya.
"Baik, Ayah," kata Alden singkat.
"Ayah lihat kamu belakangan ini selalu pulang larut. Ada masalah di sana?" tanya Edmund sambil menikmati pemandangan malam Vie de Vereilles yang diterangi oleh sinar lampu rumah warga di sekitar jalan.
"Tidak ada masalah, Ayah," balas sang anak tanpa basa-basi.
Edmund berbalik badan, menatap tepat di mata anak pertamanya, "Begitukah? Ayah hanya mendengar kabar dari Ryder kalau kamu sering mengunjungi Forbidden Royale belakangan ini." Suaranya terdengar lantang. Namun, tidak menghardik.
Perannya sekarang bukan menjadi raja Elysium. Melainkan, menjadi sosok ayah bagi anak-anaknya sekarang.
Dan Alden menyadari hal tersebut, dia membalasnya dengan tenang, "Saya sedang mengunjungi Forbidden Royale karena ada sesuatu yang saya kerjakan di sana."
Bukan hal yang mudah menjadi ayah sekaligus raja yang memimpin negara dilakukan dalam satu waktu bersamaan. Edmund Ravenswood bisa mengerti kalau ketiga anaknya tidak akan dekat dengannya.
Namun, kenyataan tidak seperti itu. Keturunannya dekat dengannya, seperti Alden yang selalu siap dan menurut ketika mengarahkannya kepada sesuatu bertingkah seperti panutan, Cassius yang akan senantiasa membawanya untuk berbicara dalam banyak hal dan Catherine yang menemani sang Ayah untuk pertemuan koleganya.
"Boleh Ayah tahu apa itu?" tanya Edmund kembali.
"Saya sedang berpikir untuk memotong beberapa pepohonan yang ada di sana. Saat Ayah meminta saya untuk mengumpulkan data jumlah penduduk, saya menyempatkan diri ke Forbidden Royale dan ingin merapikan wilayah itu sedikit," pungkas laki-laki muda itu yang separuh jujur.
Dia tidak bisa mengatakan tentang keberadaan Louis yang ada di sana sekarang. Louis sendiri yang enggan untuk menampakkan dirinya dan Alden berusaha memahaminya sehingga mencari alasan lain yang bisa digunakan dengan wajar.
"Bagaimana dengan Forbidden Royale? Ayah sudah lama tidak mengunjungi kota-kota di luar Vie de Vereilles," timpal pria yang dinobatkan menjadi pemimpin.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1.0] ✔️ Last Soulmate | JoongHwa
Fanfic« LAST SOULMATE #1 STORY » Sang Makhota Pangeran mengalami jatuh cinta. Ini pertama kalinya dan itu dengan sosok yang arogan dan bertingkah kasar. "Alden, waktumu akan habis, bukan? Kamu tidak akan lahir kembali ke dunia ini lagi bukan? Apa tidak...