Hiii, selamat hari buruh
Vie de Vereilles; Elysium
Cassius selalu mengakui kalau dia sendiri lebih manja daripada adik perempuannya dan juga lebih mudah kebosanan dengan sesuatu dibandingkan dengan kakak laki-lakinya. Sikapnya memang sudah seperti itu dan tidak ada yang merasa keberatan dengannya.
Namun, di balik semua sikapnya itu, Cassius juga peka dengan hal di sekitarnya. Apalagi sesuatu yang tampak sangat berbeda daripada sebelumnya.
Seperti pagi ini ketika dia baru saja membersihkan dirinya, Alden sudah ada di kamar seakan menunggunya dari tadi.
"Ada apa, Kak? Tumben sekali Kakak datang ke kamarku."
"Pagi, Cassius. Tidurmu nyenyak?"
Detik itu juga Cassius langsung menatapnya kebingungan, sangat aneh ketika kakaknya itu mendadak menyapanya dengan ucapan selamat pagi, terlebih lagi bertanya tentang tidurnya.
Alden memang perhatian, tetapi bertanya seperti itu bukanlah ciri khas putra mahkota tersebut.
"Ya, kurasa nyenyak? Kenapa, Kak?"
Alden kemudian hanya tersenyum, senyuman yang lebih cerah seperti mentari yang sudah tergantung di langit dan merangkul bahunya, mengatakan bahwa dia ingin sarapan saat itu dan mengajaknya ke dapur istana.
"Austen, di mana Ryder?"
Seperti sekarang, sang putra mahkota sedang duduk d bangku kosong yang disediakan sembari mengupas buah apel yang sedang mengalami musim panen dengan sebuah pisau kecil di tangannya.
"Ryder sepertinya berada di belakang kerajaan sedang melatih para calon ksatria, Pangeran. Apakah perlu saya panggilkan?" tanya Austen dengan sopan, menetralkan ekspresinya yang sedang memotong irisan daging sapi.
"Tidak perlu. Saya akan ke sana langsung saja. Apakah berukuran seperti ini, Austen?" Alden mengangkat sebuah irisan potongan apel yang telah terkupas bersih.
Austen agak terkesiap ketika melihat buah apel yang awalnya berukuran besar berubah menjadi menyusut lebih kecil dari yang dipikirkannya. Namun, karena tidak mungkin menyinggung perasaan putra mahkota dia mengangguk dan mempertahankan senyumannya, "Iya, Pangeran. Seperti itu."
"Oh, ya, saya akan mengatakannya sekarang," tutur Alden mendadak membuat Cassius dan Austen yang ada di sana kebingungan dan menghentikan aktivitas mereka, "Austen, kamu boleh segera pulang setelah menyiapkan sarapan, pergilah bersama dengan Ryder nantinya. Saya juga akan mengatakannya pada Ryder untuk mengambil waktu pulang lebih cepat."
"Terima kasih, Pangeran," balas Austen dengan tulus ketika mendengarnya.
Alden melanjutkan pekerjaannya saat itu sedangkan Cassius yang duduk di sampingnya dengan tangan yang mengambil sepotong Kue Kacang kesukaannya dari keranjang kecil di depannya menatapnya dengan tatapan menyelidik.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1.0] ✔️ Last Soulmate | JoongHwa
Hayran Kurgu« LAST SOULMATE #1 STORY » Sang Makhota Pangeran mengalami jatuh cinta. Ini pertama kalinya dan itu dengan sosok yang arogan dan bertingkah kasar. "Alden, waktumu akan habis, bukan? Kamu tidak akan lahir kembali ke dunia ini lagi bukan? Apa tidak...