13. Belanja ke S

959 132 124
                                    

👑👑👑

Taxi online mereka berhenti di depan sebuah pusat perabotan rumah dengan logo besar di puncak gedungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taxi online mereka berhenti di depan sebuah pusat perabotan rumah dengan logo besar di puncak gedungnya.

"Kita ke sini?" Tanya Catur setelah turun dari mobil keluarga itu.

"Iyalah, masa mau ke hotel sebelah?" Tunjuk Dwi dengan telunjuk tangan kirinya.

"Ya ga juga. Di sini kan terkenal mahal-mahal." Mendengar itu Dwi berjalan mendahului Catur yang masih ragu untuk ikut melangkah. 

"Mahal itu gimana? Kalau diikuti kualitas bukan mahal namanya tapi investasi jangka panjang." Ungkap Dwi saat wanita itu sudah menyamakan langkahnya.

"Wah. Bagus banget." Kagum Catur melihat jejeran rak dorong yang biasa ia lihat di e commerce. 

Sebuah rak dengan seluruh body full metal berwarna putih itu begitu bersinar di mata Catur.

Hampir satu menit Catur mengamati hingga seorang karyawan menghampiri dan tentu saja membuat Catur kini sungkan. Ia hanya ingin melihat bukan membeli.

Apalagi deretan nol di price tag nya membuat Catur enggan berlama-lama dengan karyawan itu.

"Kalau butuh apa-apa tidak perlu sungkan memanggil ya, kak."

"Iyah." Catur mengakhiri pembicaraan mereka untuk kembali mendekati Dwi yang sedari tadi masih setia menunggunya di dekat barisan kain pel.

Namun kaki Catur malah melipir sebentar ke bagian boneka di dekat tempat rak. Deretan boneka Dino menarik perhatiannya untuk sekedar meremas perut boneka itu yang membuatnya tersenyum gemas lalu kembali berjalan ke arah Dwi.

"Udah?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah?"

"Iya. Mas Dwi mau cari apa?" Tanya Catur sambil mengikuti langkah suaminya.

"Kalau mau halusin bumbu itu pakai blender kan yah?" Tunjuk Dwi saat tiba di deretan alat dapur dan menunjuk yang tadi ia katakan. Sebuah blender besar berwarna putih bersih.

"Mending kalau memang untuk bumbu pakai Chopper." Catur menunjuk alat yang di samping kanan  Dwi.

"Oh. Oke." Dwi keluar dari lorong itu dan mencari karyawan untuk meminta dibungkus kan benda yang tadi Catur tunjuk.

24.3 Jenselle AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang