🌑🌒🌓🌔🌕🌖🌗🌘🌑
"Lu ikut kan?" Pertanyaan itu membuat Catur yang baru selesai mematikan UPS di meja kerja mengerutkan kening.
"Kemana?" Tanyanya polos karena memang tidak tahu apa yang terjadi.
"Itu, pesta perpisahan. Bulan November kan kita udah ga magang lagi. Nah, kepala divisi ngajak kita bikin pesta perpisahan sekaligus ngerayain kenaikan penjualan di hari batik kemarin." Catur ingat hari itu, hari dimana mereka mempersiapkan diri untuk event besar penjualan saat acara hari batik. Hari yang cukup membuat mereka satu divisi hectic namun membawa hasil baik.
"Oh. Emang Pak Yanto mau bikin dimana?"
"Nah. Ini, karena kita itu anak magang, pak Yanto minta kita yang siapin."
"Yaaaah, masa pesta buat ngelepas kita, kita juga yang repot?" Omel Catur yang memang baru selesai melepas satu tanggung jawab membuat laporan magang itu, kini sudah mendapat pekerjaan baru lainnya.
"Tenang. Gue, Ririn, Agnes sama Nasya udah siapin konsep sampe ke Rundown acara. Lu tinggal cari venue sama catering aja." Jika hanya sesimpel cari venue mungkin tidak akan merepotkan.
"Konsepnya apa?" Kimi Catur mulai penasaran dan membuka gawainya untuk mencatat atau searching ide.
"It's October baby. Obviously, a Halloween party!" Maya menggoyangkan bahunya naik turun dan tersenyum genit saat menyebutkan party.
"Lu yakin pak Yanto setuju?"
🌕
"Setuju!" Catur melongo mendengar hal itu, ini benar-benar pak Yanto yang ribet dan banyak mau itu kan? Kok bisa jadi nurut atas kemauan mereka.
"Lagian ini pesta anak muda. Sesekali bolehlah ngikutin trend kalian. Oh iya budgetnya kurang itu. Tambahin hadiah buat kostum terbaik." Rentetan kata dari atasannya itu bak bahasa asing yang harus diproses lama oleh otak Catur.
"Seriusan, pak?"
"Lah, serius! Kita ini divisi pemasaran. Kita harus memberi gebrakan pada masyarakat luas. Karena ini projek terakhir kalian magang, kalian harus totalitas." Tangan yang sedang duduk di kursi utama ruangan itu ikut memeragakan apa yang baru ia katakan.
"Baik, Pak." Maya tak berhenti tersenyum saat mendengar itu.
"Kalau begitu kami permisi, Pak." Pamit Catur menandakan mereka akan undur diri dari sana.
"Kasih tau si Elerin, anak keuangan itu kalo ini dari Pak Yanto. Pastikan cair." Tangan Catur yang sudah ingin menutup pintu berhenti sebentar sebelum mengatakan, "Baik, Pak."
🌑🌒🌓🌔🌕🌖🌗🌘🌑
Pesta dadakan yang diadakan di malam Senin dengan konsep Kostum dari Film itu dimulai jam 7.30 malam. Caferina menjadi tempat yang cocok untuk merayakan pesta yang dihadiri 40 orang dari divisi kantor tempat magang Catur.
KAMU SEDANG MEMBACA
24.3 Jenselle AU
FanfictionCatur ditipu saat menyewa sebuah rumah dengan harga murah. Dia tidak bisa keluar dari sana karena beberapa alasan. Sementara Dwi, sang pemilik asli rumah tersebut berusaha hidup tenang di kediamannya setelah 6 bulan lebih di atas laut. Catur Rahayu...