🌙🌙🌙
"Ga deh. Mereka besok sekolah. " Tunjuk Catur dan segerombolan pelajar SMA di luar yang kini mulai menaiki Motor matic dan Sepeda.
"Kan yang sekolah mereka, bukan elu? Kita ditawarin kerjaan loh kalo mau nemenim mereka ke after party." Bisik Maya ditelinga Catur.
"Baru ditawarin kerja kan? Belum kerja beneran," Omongan Catur yang belum selesai itu dipotong oleh Maya.
"Bisa kali nyari sampingan."
"Lo ga usah ngide deh. Gue itu punya anak punya lakik, jangan ajakin macem-macem." Tolak Catur agak keras dengan menepis tangan lawan bicaranya karena Maya memegang bahu Catur saat berbisik yang kedua kalinya.
"Lu bilang Catur masih sendiri, May?" Tanya salah satu dari gerombolan itu sambil mendekat.
Keduanya berbalik pada seorang yang baru membuka topengnya itu, "Bang Herman?"
Catur agak kaget, kenapa Herman berkata seperti tadi?
"Kamu beneran udah punya suami sama anak?" Pria itu mendekat setelah bertanya.
"Benar." Sebuah suara menginterupsi obrolan mereka yang cukup intense dan sengit.
Seseorang dengan kostum Doraemon itu mendekat dan membuat yang berkostum Robocop itu menatap tak suka dibalik topengnya.
Yang berkostum Doraemon itu membuka topeng besar yang sedari tadi menutupi wajahnya.
Begitu tau siapa yang ada di sana, Catur langsung tersenyum sumringah, menghampiri kemudian memeluk Dwi dan menenggelamkan wajahnya di dada suaminya.
"Mas Dwi?"
"Catur sudah menikah. Dan sebagai suaminya, saya ingin menjemput Istri saya untuk pulang dan bertemu anak kami." Ujar Dwi sambil masih membalas pelukan istrinya.
Mendengar itu, Catur melepaskan pelukannya. Membungkuk dan berujar, "Permisi!"
Setelah pamit, Dwi pun ingin membawa Catur ke kursinya dimana ada tas kostum dan bawaan nya. Sepertinya Herman begitu tidak mempercayai apa yang ia lihat kali ini dan meraih siku Catur.
"Catur!" Panggilnya, membuat Dwi melihat Siku dan tangan itu dengan tatapan sengit seakan-akan ingin membakar tangan yang berani memegang istrinya sembarangan.
Dwi sudah menarik nafas cepat untuk berteriak atau bahkan mendorong Herman tapi Catur bertindak lebih cepat. Dia tidak ingin ada drama lainnya, apalagi masih ada orang-orang dari kantor.
"Maaf, Bang! Apapun yang Abang dengar dari Maya itu tidak benar. Seharusnya jika ingin bertanya soal saya dan memastikan sesuatu, silahkan langsung ke saya bukan ke Maya." Catur melepaskan tangan Herman dengan menggerakkan tangan Kanannya kasar, lalu menggenggam tangan Dwi dibalik kostum Doraemon itu.
🌑🌒🌓🌕🌗🌘🌑
"Kim? Ini udah lewat tengah malem. Gue pulang yah?" Zidan minta izin karena sudah menguap beberapa kali.
"Yah. Tungguin, dong." Setelah berkata seperti itu Kimi melirik Bening yang kini sudah hanyut dalam mimpi dengan topi kerucut nya sudah melorot dari kepalanya. Tak beda jauh dengan Echa yang kini sudah tiduran di sofa malas depan TV.
"Ini yakin mereka ga kenapa-napa, kok belum pulang?" Mendengar itu Kimi kembali melirik jam di tangan yang kini sudah menunjukkan pukul 00.08.
Seharusnya Dwi dan Catur sudah sampai rumah sebelum tengah malam dan mereka berlima akan memberikan kejutan. Tapi jika mereka belum sampai-sampai juga, Kimi yakin jika pamannya punya rencana lain untuk memberi kejutan ke Catur.
KAMU SEDANG MEMBACA
24.3 Jenselle AU
FanfictionCatur ditipu saat menyewa sebuah rumah dengan harga murah. Dia tidak bisa keluar dari sana karena beberapa alasan. Sementara Dwi, sang pemilik asli rumah tersebut berusaha hidup tenang di kediamannya setelah 6 bulan lebih di atas laut. Catur Rahayu...