42. Uncrush!

788 100 151
                                    

🌑🌒🌓🌔🌕🌖🌗🌘🌑

"Hati-hati ya, Mal! Jangan lupa sama kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hati-hati ya, Mal! Jangan lupa sama kita." Sonya mengingatkan pada hal yang Nirmala selalu bawa pulang ketika menunjungi Neneknya di luar Kecamatan.

"Iya, Kak. Nanti Mala bawain Apel sama Jambu kristal juga dari kebun nenek." Senyum Sonya makin lebar setelah mendengar hal itu. Sebenarnya rumah nenek Nirmala masih satu kota hanya jika harus bolak-balik sekolah dan rumah nenek memakan waktu satu jam, itulah mengapa ia lebih memilih ngekost di pusat kota dan pulang di hari Sabtu.

"Curang! Echa musti disuruh sapu balkon dulu sebelum pergi!" Omel yang paling kecil diantara mereka. Ife yang sedang membersihkan kaca jendela di seluruh ruang tengah cuman geleng-geleng.

"Udah! Lu kan paling kecil. Denger aja kata kita." Sonya yang sedang mengepel lantai yang sebelumnya ia sapu itu kini membalas omelan Echa.

"Mala itu perjalananya jauh ke rumah nenek, kalo musti beberes dulu kecapean. 'kan, Helen asramanya deket aja." Kembali Sonya berkata ke si paling kecil itu dengan nada menggurui.

Echa yang mendengar itu pun membuang sapu lidi setinggi tubuhnya dan berjalan masuk, menunjuk sebuah kertas yang ada di dekat meja makan ruang tengah mereka, "Ingat nih perjanjian kita."

Akhir pekan terakhir bulan ini telah tiba, artinya para anak kost akan membereskan lingkungan dan juga rumah mereka bersama-sama sesuai poin ke tujuh yang tadi Echa tunjuk.

Kegiatan yang sudah berjalan bahkan menjadi peraturan tertulis saat mereka menandatangani berkas sewa menyewa dengan Catur.

Mungkin bagi sebagian mereka itu agak lebay pada awalnya. Namun seiring berjalannya waktu nyatanya surat itu menjadi tameng kuat bagi mereka jika tidak disiplin.

Seperti halnya Nirmala yang memang tiap Sabtu ke-dua dan ke-empat tidak bisa ikut karena harus mengunjungi neneknya dan Echa yang tiap sabtu akan jalan-jalan ke asrama di sekolah kakaknya.

"Semalam Nirmala udah beresin dapur, nyikat wc dan nyapu balkon ayunan." Ife yang mencoba menengahi sebelum terjadi pertikaian itu bersuara setelah sebelumnya diam.

"Kerja Baktinya 'kan, tiap sabtu bukan jumat malam."

"Echa! Kalo emang lu ga mau kerja ya udah ntar gue langsung bilangin ke Mbak Catur aja!" Ife kembali membalas perkataan yang lebih muda dengan nada mengancam.

"Ihh! Pilih kasih!" Omel yang muda langsung masuk kedalam kamar dan meninggalkan ruang makan itu.

"Udah, Mal. Biarin aja. Tar kebiasaan." Tahan Sonya pada Mala yang sudah ingin menyusul ke kamar di belakang meja makan itu.

Tin tin

Suara klakson mobil terdengar dari bawah, sebenarnya pengendara mobil keluarga itu suda tiba 5 menit lalu tapi Nirmala tidak melihat gawainya dan sibuk membereskan bahan bacaan di buffet TV.

24.3 Jenselle AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang