26. belajar gitar 🌙

782 110 82
                                    

Rasakan detak jantung kamu, rasakan pikiran dan hati kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasakan detak jantung kamu, rasakan pikiran dan hati kamu.
Semua yang ada dalam tubuh kamu.
Rasakan!
Lihat aku! Jika ada getaran juga perasaan yang syahdu maka, 

Lantunan bait yang dibawakan Anan membuat kagum Kimi yang kini tertegun akan permainan indah teman pamannya itu.  

"Judulnya apa, Om?" Tanya Kimi setelah Anan menjauhkan gitar akustik dari pangkuannya.

"Belum ada judulnya, kamu udah dapat belum?" Kini yang tadi bermain mulai berdiri dan mengambil gitar klasik dari tatakan di dekatnya.

"Apanya?"

"Ya, Gitarnya." Ungkap Anan karena itu adalah tujuan mereka ada di sini. Kehadiran keduanya di toko sekaligus studio musik milik Anan ini adalah untuk membeli sebuah Gitar.

"Oh ini aja, Om. Lagian Merknya sama." Kimi mengangkat gitar yang tadi ada dipangkuannya untuk diberikan kepada Anan.

Pria bertubuh lebih besar itu kini meletakkan Gitar pilihan Kimi di meja kasir dan disambut oleh karyawannya untuk di bungkus.

"Lagian kok bisa sih sampe pecah?" Tanya Anan sambil mendekati Kimi yang kini melihat-lihat koleksi gitar di dinding.

"Kagak paham juga, emang pada brutal aja itu temen-temen aku. Untung cuman mereka bertiga yang disuruh ganti sama pak Moses! " Curahan hati Kimi dengan wajah kesal membuat Anan tersenyum karena wajah gadis ini malah jadi menggemaskan padahal sedang jengkel.

"Kok kamu yang belanja?" Tanya Anan dengan wajah yang masih tersenyum ke arah Kimi.

"Karena aku yang lagi piket kemarin itu, sial banget kan? Ngeselin!" Kimi sudah duduk ditempat dimana tadi ia mencoba gitar yang telah dibelinya.

Kemarin tiga teman Kimi berkelahi di kelas musik dan tanpa disangka-sangka tubuh mereka jatuh menghantam sekaligus merusak fasilitas sekolah berupa sebuah Gitar yang dibeli dengan dana bantuan pemerintah. 

Tentunya sekolah tidak akan mentolerir kejadian tersebut, ketiganya diminta mengganti gitar tersebut dan mendapatkan skorsing selama dua hari sedangkan pak Moses selaku guru yang memiliki ruangan meminta tolong pada yang piket diruangannya untuk berbelanja. Siapa lagi kalau bukan Kimi. 

"Kamu ga sekalian belajar gitar?" Tanya Anan karena melihat Kimi sedari matanya lak lepas dari deretan gitar warna warni itu.

"Aku bisa kok. Kalo di rumah singgah kan pada belajar alat musik." Ungkap Kimi dengan bangga karena memiliki kebolehan yang tidak semua orang bisa.

"Kamu bisa main gitar llistrik?" Tanya Anan kini karena Kimi memegang body gitar listrik berwarna mint.

"Nah, kalo itu aku belum pernah coba."

"Sama aja sih. Cuman agak sangar aja suaranya. Kesannya lebih keren."

"Affah iya?" Olok Kimi mengerjai sahabat pamannya itu dengan alis yang dinaikkan sebelah. 

24.3 Jenselle AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang