50. MARAH

704 85 32
                                    

૮ .◜◡◝ ა♡≽^•⩊•^≼

"Caca?" Panggil Dwi dari arah garasi saat dirinya mengunci pintu rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Caca?" Panggil Dwi dari arah garasi saat dirinya mengunci pintu rumah.

"Iya, Mas?" Jawabnya setelah memasukkan kunci ke dalam tas tangannya.

"Udah dikunci pintu pekarangan?"

"Udah. Tadi emang ga aku buka, kan dari pagi kita keluar masuk lewat garasi." Jawab perempuan itu lalu memasuki garasi rumah.

"Oh iya." Tanggapan singkat Dwi sebelum keluar dari area parkiran motor mereka dan kini disusul Catur setelah mengunci pintu garasi dengan kunci yang sama dengan kunci pintu pekarangan.

Catur naik ke motor dan duduk cowo. Keduanya akan melanjutkan untuk mengunjungi beberapa teman yang merayakan Natal dan open house di hari ke 3 ini.

"Sebentar!" Tahan Catur pada Dwi yang sudah ingin menarik gas motor maticnya.

"Kenapa, sayangku?"

"Itu siapa yang di depan rumah?" Pertanyaan Catur lantas membuat Dwi memutar kunci dan memarkirkan kembali motornya.

Catur turun dari motor dan kini diikuti Dwi. Catur berjalan dan menepuk bahu sosok yang tadi berada di depan rumah mereka.

"Permisi?" Tegur Catur dan membuat sosok itu berbalik dan menghadap Catur.

Catur kaget ternyata sosok itu tidak lain dan tidak bukan merupakan kakak iparnya sendiri.

"Reka?" Tanya Dwi dibalik tubuh Catur yang mendekat dengan langkah cepat.

"Ngapain lu di sini?" Kembali Dwi bertanya dan ditanggapi Reka dengan wajah bingung dan memegang tangan Catur cepat.

"Kalian barengan sama Kimi?"

૮ .◜◡◝ ა♡≽^•⩊•^≼

Kimi menikmati senja terakhirnya di pulau ini di jembatan tempatnya terjatuh di hari pertama. Semua kegiatannya menyenangkan, begitupun kenangannya.

Mama Bening merawatnya, Koh Aji melindunginya, Koh Aheng menghiburnya dan tentunya Bening sendiri selalu berada di sampingnya. Tidak lupa seorang teman baru juga hadir mengisi memori tentang pulau ini.

Mereka mengambil banyak foto dan kenangan di sini. Mungkin kedepannya ia akan mengajak Ibu dan Papa nya untuk mengunjungi tempat ini juga.

"Kimi?" Panggil seseorang yang kini memposisikan diri untuk duduk disampingnya dengan membawa dua botol minuman dingin.

"Eh! Baru keliatan, dari mana aja?" Tanya Kimi karena dari pagi ia tidak melihat Wibi.

24.3 Jenselle AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang