36. Rendah

813 107 32
                                    

🌖🌒

Catur memasuki kantor tempatnya melakukan praktik kerja lapangan sebagai syarat untuk jenjang sarjana yang ia jalani saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Catur memasuki kantor tempatnya melakukan praktik kerja lapangan sebagai syarat untuk jenjang sarjana yang ia jalani saat ini. Sudah hampir sebulan dan dia sudah tau apa-apa saja yang perlu ia lakukan dan kerjakan. Bahkan dia juga sudah menemukan judul yang mungkin dia akan ajukan untuk penelitian di kantor ini.

Semuanya berkat rekan satu kantor yang merupakan seniornya dulu. Jadi selain berkerja sebagai bagian IT, dia juga mulai melakukan analisa, pengamatan juga mengumpulkan data. Mungkin ini adalah pelariannya dari pikiran buruk soal Dwi yang kabarnya belum terdengar hingga sekarang.

Catur hanya bisa melanjutkan hidup dan mencoba tidak kepikiran soal Dwi yang hingga kini nomornya tidak aktif.

Lanyardnya sudah menempel pada alat absent dan kakinya memasuki lift dimana orang-orang yang juga baru selesai istirahat dengannya tengah berdesakan. Untungnya benda itu masih muat hingga sebuah sosok ikut menaiki lift dan benda itu kini berbunyi.

Tin tin tin

Yang baru masuk terlihat masa bodoh dan masih sibuk dengan gawai di tangan kanannya.

Terlihat sekali tidak ada yang mau mengalah dan mau tidak mau Catur pun mengambil langkah keluar dari sana.

Tanpa berterimakasih lift itu tertutup dan Catur pun kembali mundur untuk mengintip lift di sebelah yang kini layarnya menampakkan tanda akan turun.

Beruntungnya Catur lift itu benar-benar kosong dan juga lenggang. Saat masuk dan memencet tombol ternyata lift harus turun terlebih dahulu untuk menjemput yang ada di parkiran basement gedung ini.

Ting

Lift terbuka dan sebuah kotak nampak ingin masuk dengan seseorang yang tertutup di belakangnya.

Catur agak menyamping agar yang baru masuk itu bisa leluasa bergerak.

"Oh, hai!" Seru yang baru masuk membuat Catur agak kaget karena mereka hanya berdua namun pria itu berseru cukup kencang.

"Baru kelar istirahat?" Orang ini memang selalu terlihat bersemangat bahkan saat pertama Catur magang. Walaupun berbeda divisi mereka sering bertemu ketika Catur memperbaiki perangkat lunak di divisinya atau ketika makan siang di daerah dekat kantor.

"Iya. Baru balik ini." Jawab Catur ramah juga.

"Lunch apa tadi?" Seperti biasa tidak ada kesunyian ketika pria ini sudah mulai berbicara karena pembicaraan mereka akan selalu berlanjut.

"Padang. Bang juga baru balik makan siang?" Catur mencoba untuk menanggapi dan melakukan perbincangan timbal balik.

Ting

24.3 Jenselle AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang