19. Hallo Kimi! 🌙

873 133 122
                                    


👑👑👑

"Assalamualaikum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Assalamualaikum." Salam itu terdengar dari pintu masuk sesaat setelah Dwi keluar untuk menyambut tamu.

"Waalaikumussalam!" Balas Catur dari arah dapur.

Ternyata itu Kimi dan Anan, keduanya datang setelah meminta izin pada Bu Mona untuk menghabiskan akhir pekan dan libur menyambut puasa di rumah Dwi.

Menyadari kedatangan Kimi, Catur pun meninggalkan dapur dan menyambut yang baru tiba.

"Hallo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hallo. Kimi!" Sapa Catur masih canggung mengingat insiden dimana ia dijutekin gadis itu beberapa hari lalu.

"Hy!" Sapa Kimi dengan suara kecilnya. Kemarin suara lengkingan Kimi yang berteriak pada mereka masih terngiang.

"Kamu pasti capek, duduk dulu yah. Ga lama lagi buka. Atau mau istirahat di kamar?" Catur membuka kamar tidur yang sudah dinyalakan AC nya. Ia sudah mewanti-wanti jika Kimi ingin istirahat setelah naik motor dengan perjalanan jauh bersama Anan.

"Ga usah di sini aja sambil nonton." Langkah Kimi langsung mengarah ke ruang tengah dimana TV masih menyala sedangkan Anan duduk dengan Dwi di ruang tamu.

Melihat itu Catur pun menutup kembali pintu kamar kemudian kembali ke dapur.

Di dalam dapur sendiri Catur aktif merekam dengan gawainya sambil membuat adonan Mille crepes.

Dia jadi kepikiran ingin membuat konten masak setelah melihat betapa banyaknya alat-alat masak baru yang dibelikan oleh Dwi.

Mulai dari oven listrik, mixer, chopper, pan berbagai ukuran serta alat-alat lainnya seperti talenan, pengupas, pisau juga spatula.

Bahkan Dwi membeli satu set utensils baru dengan corak khas Ramadhan. Mau berkomentar tapi Dwi yang membayar semuanya dan mengkomando Catur untuk menggunakan semua benda itu setelah tiba dua hari lalu.

Awalnya Catur kaget apa Dwi ingin membuat restoran dengan semua alat-alat masak ini. Namun ide bisnisnya malah jalan setelah Dwi melarang dirinya untuk mengambil job menyapu jalan setiap pagi.

Well, sebenernya dia cuman menggantikan teman satu kampusnya selama sebulan kemarin. Temannya itu harus pulang kampung dan melakukan penelitian. Jadi bukan masalah besar jika dia tidak melanjutkan pekerjaan itu, toh Marni juga sudah kembali dan Catur sendiri, dia sudah punya kesibukan baru, yaitu membuat takjil dan menitipkan jualannya pada Yuni.

24.3 Jenselle AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang