34. Ini kasih?

927 121 125
                                    

🌒🌒🌒

Tangan Catur melambai dari pintu kedatangan menyambut Trikun yang tadi langsung berjalan ke pintu itu karena bawaannya tidak begitu banyak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangan Catur melambai dari pintu kedatangan menyambut Trikun yang tadi langsung berjalan ke pintu itu karena bawaannya tidak begitu banyak.

Tubuhnya mendekat dan langsung mendekap yang lebih pendek.

"Lama, gak?" Tanya yang tinggi dan dibalas gelengan oleh Catur.

"Ya udah ayok, motor di parkiran lama." Ajak adik kandung pria itu dan mereka berjalan beriringan. Perjalanan yang tidak terlalu lama itu berhenti pada sebuah rumah makan padang.

Mereka memesan karena sudah masuk jam makan siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka memesan karena sudah masuk jam makan siang. Sambil menunggu lauk tersaji keduanya mulai mengobrol.

"Kimi apa kabar?" Tanya yang lebih tua mengawali obrolan mereka.

"Masih ngebambung tuh, dia lagi giat-giat nya belajar renang sama belajar main basket." Jawab yang perempuan mengabsen lauk yang mulai disusun uni pelayan rumah makan itu.

"Belum masuk sekolah?" Kini Trikun ikut mengabsen makanan dan mencari paruh goreng kesukaannya di jejeran piring kecil itu.

"Belum ini makanya dari pada di rumah juga ga ngapa-ngapain mending caca les in dia aja." Kembali Catur melihat saudara lelakinya yang kini sudah membasuh tangan dengan air kobokan.

"Tapi anaknya mau aja?" Kembali Trikun bertanya layaknya seorang yang memang kenal dan peduli pada keponakan dari suami adiknya itu.

"Alhamdulillah sih ini dia yang mau, katanya pengen jadi anak basket terus kalo ikut OSIS bisa jadi bagian minat bakat." Tutur Catur jujur menurut cerita Kimi saat meminta izin untuk les berenang dan basket sebulan lalu.

"Dewasa juga anak itu, kirain pinter ngegodain Omnya aja." Tawa Trikun disambut oleh Catur karena mengingat jika keponakan adiknya itu pernah menggodanya di pertemuan pertama mereka.

24.3 Jenselle AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang