Catur ditipu saat menyewa sebuah rumah dengan harga murah.
Dia tidak bisa keluar dari sana karena beberapa alasan. Sementara Dwi, sang pemilik asli rumah tersebut berusaha hidup tenang di kediamannya setelah 6 bulan lebih di atas laut.
Catur Rahayu...
Catur dan Kimi menghabiskan waktu akhir pekannya di rumah, rencananya dia dan para anak kost ditambah Yuni akan membuat seblak yang katanya lagi Viral. Namun karena sebagian mereka masih ibadah, Catur pun membaringkan dirinya di atas sofa setelah selesai berberes rumah dan mandi.
Kimi yang baru selesai menggunakan kamar mandi kini memainkan gawainya di atas arm chair sambil masih menunggu jam menunjukkan pukul 11.00. Dimana Yuni, Ife dan Sonya pulang Gereja. Sebenarnya Bening ingin ikut, tapi tentunya ia lebih memilih ke Vihara dan menggunakan kesempatan seminggu sekali untuk ibadah itu kemudian mencoba ikut pulang dengan Aron, seperti biasa.
Jarum panjang menunjuk di angka 11 sedangkan yang pendek sedang menyusul menunjuk angka yang sama saat pintu rumah berbunyi.
Setelah mengetuk, kepala Yuni muncul diantara daun pintu.
Niatnya ingin mengagetkan yang di dalam rumah ia urungkan saat melihat yang di atas sofa panjang kini menutup rapat matanya. Berbeda dengan yang kini membaca majalah di arm chair yang bersiap menyambutnya.
"He-"
"Shhhht!" Ujung bibir Yuni maju dengan telunjuk di depannya.
Sempat bingung Kimi pun melihat ke arah samping dimana mata Yuni tertuju.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Paham jika kini bibinya butuh istirahat ia pun menahan suaranya untuk menyambut Yuni.
Mereka paham jika perempuan yang berselimut kain berwarna hitam putih bermotif kotak itu kelelahan setelah semalam merekap hasil survei untuk penelitiannya.
Kimi pun tidak paham apa yang dilakukan bibinya itu. Yang ia tau bibinya sedang kuliah, dan kuliah membutuhkan usaha yang lebih besar ketimbamg sekolah biasa dan hal itu sedang dilalui oleh Catur. Apalagi beberapa pekerjaan rumah kini diambil alih oleh Kimi. Mengingat bibinya juga melakukan Praktik Kerja Lapangan.
Yuni pun memilih duduk di arm chair di sisi lain sambil menunggu Ife memanggil Nirmala dan Sonya yang berbelanja bahan tambahan.
"Hmm!" Suara keluhan itu membuat kedua perempuan beda umur itu saling lihat, memeriksa dari mana sumber suara barusan.
Yuni mengira itu suara Kimi dan yang lebih kecil pun mengira sebaliknya.
"Heuk! Heu! Hmm." Suara isakan itu makin terdengar dan Kimi juga Yuni pun mendekat sambil berusaha menyadarkan Catur. Kimi menggoyangkan kaki kanan yang berbaring sambil memanggil namanya.
Begitu mata Catur terbuka, tangannya langsung mengalung pada Kimi. Yang lebih kecil pun meniru tindakan yang pernah Catur lakukan padanya dulu saat mengalami mimpi buruk.
"Tenang! Cuman mimpi kok! Bibi aman sekarang sama Kimi!" Yang kecil bersuara dengan lembut dan menyadarkan Catur jika kini ia tidak berada disituasi buruk seperti mimpinya.