🌙🌙🌙
Allahuakbar
Allahuakbar
AllahuakbarSuara takbiran itu menggema di seluruh penjuru gang. Para warga yang selesai menunaikan ibadah solat Ied kini memenuhi jalan keluar dari masjid di jalur itu.
Kimi dan Catur menunggu dibawah kanopi karena Dwi belum kembali. Bahkan Anan juga mencari Dwi ke kedua perempuan bermukenah seragam yang menunggunya.
"Dwi mana?"
"Kalian ga bareng?"
"Harusnya om yang tau, kan tadi satu syaf." Balas Kimi dan dibalas anggukan oleh yang tadi bertanya.
Akhirnya Anan pun kembali masuk ke dalam masjid.
"Darimana sih lu?" Tanyanya pada yang baru membenarkan sorban kembali melingkar ke lehernya.
"Itu, ada anak yang palanya ngangkut." Tunjuk Dwi pada pintu belakang yang biasanya digunakan untuk wudhu.
"Hah? Mana?" Kepala Anan sudah mengedar mencari-cari yang tadi Dwi katakan.
"Udah lepas, tadi gue bantu licinin pake sorban." Dwi berjalan terlebih dahulu sedangkan Anan kembali penasaran dan bertanya, "Ada videonya ga?"
"Hah? Buat apa?"
"Mau masukin tektok, manatau viral?"
"Ah otak lu main-main Mulu, anak orang lagi kesusahan malah lu manfaatin."
"Ya kan ambil kesempatan mumpung ada momentumnya, kapan lagi kepala nyangkut di masjid. Lagi solat Ied pula." Mendengar itu Dwi langsung menoyor bahu Anan yang tengah menggunakan jubah hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
24.3 Jenselle AU
FanficCatur ditipu saat menyewa sebuah rumah dengan harga murah. Dia tidak bisa keluar dari sana karena beberapa alasan. Sementara Dwi, sang pemilik asli rumah tersebut berusaha hidup tenang di kediamannya setelah 6 bulan lebih di atas laut. Catur Rahayu...