¶{ KE LIMA BELAS }¶

71.1K 3.2K 160
                                    

Sorry for typo


Happy reading

__________________________________

Mana mungkin aku melepaskan mu begitu saja Mendapatkan dirimu saja sudah seperti rukun islam ke 5, "hanya bagi yang mampu saja"

__________________________________

🕊🕊🕊


Disore hari, Terlihat dua pasutri diatas ranjang sambil berpelukan. Tadi gayanya nolak eh malah sekarang peluk pelukan. Siapa lagi kalau bukan azazia.

"Euh" azazia terbangun dari tidurnya. Ia mengucek ucek matanya. Azazia baru sadar bahwa ada orang yang tidur disampingnya, siapa lagi kalau bukan Gus adam. Azazia yang kaget akan Gus adam yang ada tidur disebelahnya pun langsung menendang Gus adam hingga Gus adam tersungkur kebawah. Maklum otak azazia lagi lemot.

"Aduhhh" ujar Gus adam kesakitan. Azazia menendang Gus adam cukup keras. Walaupun tubuh azazia kecil kalau masalah tendangan jangan ditanya, mantan pendekar silat kok ditanya soal tendangan, ya pasti sakit lah tendangannya.

Pikiran Azazia yang langsung konek pun membantunya suaminya yang sedang jatuh.

"Eh Gus maafin zia" azazia membantu Gus adam untuk berdiri.

"Sakit tau zia" ujar kesal Gus adam. Gus adam duduk di tepi ranjang

"Ya maafin zia Gus, maklum otak zia lagi lemot tadi"

"Hm. Tolong pijitin pinggang saya, sakit nih gara gara tendangan mu" suruh Gus adam

"Ih nggak mau" tolak azazia

"Kamu harus tanggung jawab, pinggang aku sakit lo gara gara kamu" ujar gus adam dengan tangan yang memegang pinggangnya sendiri

"Percuma pijitin kalau nggak dapet apa apa"

"Yaudah nanti kamu minta apa aku turutin tapi pijitin dulu"

Azazia langsung bersemangat ketika mendengar ucapan Gus adam
"Siap bos" ujar azazia sambil dengan tangan ala hormat

Gus adam terkekeh gemas akan tingkah azazia. Azazia meletakkan tanganya dipinggang Gus adam untuk dia pijat. Azazia memulai pijatan nya.

"Gimana Gus enak nggak" tanya azazia

"Iya enak. Tapi bisa lebih kenceng lagi nggak nekannya" suruh Gus adam. Pijatan azazia memang enak tapi sayangnya kurang ditekan. mungkin itu karna tangan azazia yang terlalu mungil.

"Ini udah aku tekan pol kok"

"Kok Kurang berasa" adu Gus adam

"Yakan tangan aku kecil lemah pula, yakali bisa mijitin tubuh kamu yang keras"

"Ish udah lah nanti tak nyuruh umi aja buat mijetin"ujar Gus adam

Azazia menghiraukan ucapan Gus adam
"Gus, zia mau balik kekamar asrama. Boleh kan?" tanya azazia

"Nggak. kamu disini aja"

ISTRIKU! CANDUKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang