¶{ KE DUA PULUH DELAPAN }¶

47K 2.2K 128
                                    

Sorry for typo


Happy reading ______________________________

"Dunia ini ibarat bayangan. Jika kamu berusaha menangkapnya, dia akan lari. Tetapi, jika kamu membelakanginya, maka dia tak punya pilihan selain untuk mengikutimu," - Ibnu Qayyim

_______________________________


🕊🕊🕊

kini hari sudah gelap, sinar matahari di gantikan oleh sinar rembulan. bintang bintang menghiasi malam. angin bersemilir dengan sejuk.

para santriwati maupun santriwan rata rata sedang duduk di depan teras kamar asrama untuk menikmati langit malam yang indah dan angin yang bersemilir sejuk.

tak terkecuali kedua pasutri yang sedang duduk di kursi teras ndalem seraya bercerita. kedua pasutri tersebut adalah azazia dan adam.

"yang, besok sepupuku dari rembang mau kesini" ujar adam setelah meneguk secangkir kopi yang berada di depannya.

"laki laki atau perempuan?" tanya azazia

"mereka sepasang suami istri sayang" jawab adam

"Dan mereka juga udah mempunyai anak" lanjut adam. azazia hanya ber oh ria setelah mendengar jawaban adam.

"mas,aku mau nanya"

"nanya apa hmm?"

"ada nggak perempuan yang kamu sukai atau cintai sebelum aku?" tanya azazia. sejak dulu azazia ingin menanyakan pertanyaan ini kepada suaminya, tapi azazia suka lupa untuk mempertanyakannya.

adam mengetuk ngetuk dagu dengan jari telunjuknyanya seolah olah dia sedang berpikir. "ada" jawab adam.

"siapa?" tanya azazia begitu kepo

"ummi" jawab adam. memang cinta pertama seorang laki laki adalah seorang ibunya.

azazia melihat adam dengan tatapan tajam miliknya. "yang bener ih" azazia mengerucutkan mulutnya sebagai tanda bahwa ia sedang kesal. lebih tepatnya kesal kepada adam.

"ngapain mulutnya di gituin? minta di cium?" goda adam eraya menaik turunkan alisnya. sontak azazia langsung menutupi mulutnya dengan tangannya. "enggak ya" jawab azazia ketus seraya menggelengkan kepalanya.

"jangan ngambek dong sayang, aku jawab ya" ujar adam dengan halus. mungkin jika perempuan lain yang mendengar suara halus yang keluar dari mulut adam akan berteriak hiteris. tapi tidak bagi azazia, ia sudah kebal.

"cepet jawab" ujar azazia tak sabaran

"pengen tau banget sih. jadi dulu saat aku masih kecil aku pernah menyukai seorang gadis kecil yang cantik. gadis itu periang, manis, cantik, dan penyayang. aku sangat
suka bermain dengannya, bahkan kita dulu membuat gelang untuk sebagai tanda persahabatan. tapi persahabatan itu harus berakhir ketika dia pindah ke luar kota karena pekerjaan ayahnya. gadis kecil cantik itu bernama azazia, azazia golnisa" jawab adam panjang lebar.

"aku?" tunjuk azazia kepada dirinya sendiri

adam menganggukkan kepalanya seraya tersenyum manis. "jadi kaulah cinta kedua setelah ummi kau jugalah cinta terakhirku"

pipi azazia merona dan jantung yang berdetag lebih cepat. azazia menutupi mulutnya yang tersenyum salting dengan tangannya.

tingkah azazia yang salting itu membuat adam terkekeh seraya menggelengkan kepalanya. tangan adam bergerak ke atas kepala azazia yang terbalut khimar untuk mengelusnya.

ISTRIKU! CANDUKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang