¶{KE EMPAT PULUH TUJUH}¶

24.9K 1.1K 65
                                    

Sorry for typo


HAPPY READING
_________________________________


impianmu tinggi tapi tak ada
Usaha. Maka jangan harap
Kamu bisa mengejar impianmu.
_________________________________


🕊🕊🕊


Beruntungnya adam datang tepat waktu hingga bisa menghentikan aksi mita yang ingin membunuh azazia tadi siang.

hari sudah malam, namun azazia masih tak kunjung sadar. sudah berkali kali perawat keluar masuk ke dalam kamar rawat hanya untuk memastikan kondisi azazia.

jarum jam menunjukkan jam dua belas malam, tetapi adam masih terjaga. ia takut jika ia tidur kejadian tadi siang akan terulang lagi, apalagi azazia masih belum sadarkan diri hingga membuat hati adam tak lega.

sebenarnya adam tak kuat untuk tetap terjaga dar tidurnya, matanya sudah tak kuat untuk menahan kantuk.

Di dalam kamar hanya ada adam dan azazia. sedangkan Hanan dan Nur pulang ke pesantren. Luqman dan Dania menginap di hotel yang dekat dari rumah sakit.

Adam sudah tak kuat menahan kantuknya. saat adam akan berdiri, ia melihat jari mungil milik istrinya yang bergerak. adam langsung kembali duduk.

"sayang" perlahan mata azazia terbuka.

"a-air" ujar azazia dengan suara yang lemah dan terbata bata.

adam mengambil air yang berada di atas nakas. lalu meminumkannya pada azazia.

adam memencet bel yang dimana bel itu berfungi untuk memanggil perawat.

tak lama perawat datang lalu mengecek kondisi azazia. perawat mengecek denyut nadi dan detak jantung azazia.

"alhamdulillah, kondisi ibu zia dengan perlahan sudah mulai stabil. kalau begitu saya permisi" sang perawat keluar dari kamar inap.

"mas, anak kita mana?" tanya azazia. keadaan azazia sangatlah lemah, bibir yang pucat dan kepala yang pusing bagaikan di tusuk anak panah. walau pun begitu kecantikan azazia masih terlihat.

"anak kita di ruangan bayi sayang"

"cantik dan ganteng gak anak kita?"

"yang perempuan cantiknya kayak kamu dan yang laki laki gantengnya kaya ayahnya ini"

"emang kamu ganteng?" tanya azazia meledek.

"ya ganteng lah, kalau nggak ganteng gimana mau dapetin bidadari yang cantik ini"

perawat masuk untuk memberikan makanan kepada pasien. adam menerima makanan itu.

"ayo makan sayang" azazia menggeleng tak mau.

"nggak, makanan rumah sakit hambar, nggak enak"

"makan sayang, kalau kamu nggak makan nanti tambah lemes" adam menyuapi azazia tetapi azazia menolak suapan yang di berikan oleh adam.

"aku nggak mau mas"

"sayang, kamu nggak makan nanti tambah lemes. kamu mau kalau nggak bisa ngapa ngapain?" azazia menggeleng.

"kalau nggak mau makanannya di makan" ujar adam berusaha sabar.

sungguh rasanya kepala adam mau meledak. kepala adam terlalu banyak pikiran. saat ini banyak masalah yang harus ia lalui. entah  itu masalah perusahaan nya yang sedang kritis, maupun masalah lainnya.

ISTRIKU! CANDUKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang