¶{ KE DUA PULUH SATU }¶

53.3K 2.8K 258
                                    

Tandai kalau typo berserakan


Happy reading

___________________________________

Aku memang tak pandai merangkai kata kata, tapi kalau merangkai rumah tangga bersamamu Insya Allah aku bisa

___________________________________


🕊🕊🕊


Sesudah sampainya Gus adam di pos penjagaan. Gus adam melihat seorang laki laki yang sangat ia kenali. laki laki tersebut adalah teman masa kecil Gus adam.

"Assalamu'alaikum tian" Gus adam menjabat tangan laki laki tersebut.

"Wa'alaikumussalam dan. Gimana nih kabarnya?" ujar laki laki itu bertanya

"Alhamdulillah baik. Gimana kabarmu sendiri? " balik tanya Gus adam

"Alhamdulillah baik" jawab laki laki tersebut

"Ayo ke dalam ndalem dulu" ajak Gus adam

"Baiklah"

Gus adam berjalan beriringan dengan laki laki tersebut. Sambil sesekali bercerita mengingat masa lalu.

Setelah sesampainya di ndalem gus adam menyuruh temannya itu untuk duduk di sofa ruang tamu. Gus adam pergi berpamitan dengan temannya sebentar untuk mengambilkan temannya teh di dapur ndalem.

"Ini tehnya. Silahkan diminum" ujar gus adam

"Makasih ya dam" ujar temannya

"Kamu kesini ada apa bastian?" tanya gus adam. Yap, benar dugaan kalian bahwa orang yang datang ke pesantren adalah pak bastian. Teman masa kecilnya gus adam.

"Gini lo dam. Aku mah tanya"

"Tanya apa?" tanya gus adam

"Disini ada nggak sih santri yang bernama azazia? " tanya pak bastian

Ngapain tian cari bini gue. Mau rebut bini gue?. Oh, tentu nggak bisa. Azazia cuma milik gue dan gue untuk selamanya. Nggak boleh ada yang milikin dia selain gue. Batin gus adam

"Ada nggak dam?" tanya pak bastian lagi

"Ada, kenapa emang?" tanya balik gus adam ke pak bastian

"Gini lo, aku tu rencananya mau khitbah aza... " ujar pak bastian terpotong

"Azazia masih sekolah. Dan harus fokus sekolah dulu" ujar gus adam memotong ucapan pak bastian

"Aku tau kok dam. Aku tu mau khitbah azazia dulu, nah kalau azazia nya udah lulus sekolah baru aku pinang" jelas pak bastian

"Tapi azazia udah punya suami" ceplos gus adam

Sontak pak bastian kaget setelah mendengar ucapan gus adam. pak bastian masih tidak menyangka bahwa orang yang ia sukai ternyata sudah mempunyai suami. Apalagi suaminya adalah teman masa kecilnya.

"A-apa bener dam?" tanya pak bastian terbata bata

"Jika kamu masih tidak percaya, saya bisa memanggilkan zia kesi..." ucapan gus adam terpotong karena kedatangan tamu tak diundang masuk ke ndalem.

ISTRIKU! CANDUKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang