¶{ KE TIGA PULUH LIMA }¶

41.2K 1.8K 89
                                    

Sorry for typo


HAPPY READING

_________________________________

lelahmu akan menjadi manis
karena niatnya lillah karena
Allah
________________________________


🕊🕊🕊


Adam memapah istrinya sampai ke kamar. Adam membantu azazia untuk berbaring di atas kasur. seusai membantu azazia berbaring di atas kasur, adam  mengambil kotak p3k.

Adam menyingkap gamis azazia berniat untuk mengobati luka luka di tubuh azazia. ia melihat banyak luka luka di tangan atau kaki azazia. Hati adam bagaikan tertusuk banyak pisau saat melihat kondisi azazia yang banyak luka luka. ia merasa menjadi suami yang gagal karena tak bisa menjaga istrinya.

Tak sadar mata adam mengeluarkan cairan bening. azazia sadar bahwa adam menangis. "mas, kamu kenapa nangis?" tanya azazia khawatir.

"sayang, mas nggak sanggup buat obatin luka luka kamu. hati mas sakit karena merasa tak bisa menjaga istri mas sendiri. kita ke dokter aja ya?"

Azazia terdiam sebentar. "mas, kamu jangan merasa bahwa kamu nggak bisa nge jagain aku. udah banyak pengorbanan kamu buat aku. lukamu lebih parah dari pada luka ku. lebih baik kamu yang ke rumah sakit".

"tetap aja mas merasa gagal ngejaga kamu. maafin mas ya"

Azazia tersenyum. "nggak usah minta maaf, kamu nggak ada salah".

"yaudah. mas mau manggil ummi sama bunda buat obatin luka kamu"

"kamu nggak obatin luka luka kamu mas?"

"aku bisa obatin sendiri" Adam berjalan keluar dari kamar. ia menghampiri nur dan dania yang sedang mengobrol.

"ummi, bunda" panggil adam. dania dan nur menoleh ke adam.

"ada apa? zia gimana? mantu ummi nggak terluka parah kan?"

"satu satu mi kalau nanya. azazia nggak terluka parah. adam bisa minta tolong buat obatin luka zia?"

"bisa, kita berdua akan naik ke atas" ujar dania. dania dan nur berjalan ke kamar meninggalkan adam.

Adam duduk di teras bersama alfian dan arkam. adam menyodorkan antiseptik dan katembat ke arkam. "obatin" ujar adam.

"apa yang di obatin?" tanya arkam heran.

"luka gue"

"majuin wajah lo" adam memajukan wajahnya.

dengan telaten arkam mengobati luka memar di wajah adam.

"di liat liat kalian cocok jadi sepasang kekasih" celetuk alfian. alfian mendapatkan tatapan tajam dari
adam.

"aku nggak belok ya" semprot arkam.

"kalau nggak belok apa? miring?" ujar alfian.

"kau tu yang miring. aku mah lurus" adam hanya melihat kedua sahabatnya yang sedang berdebat tanpa minat.

ISTRIKU! CANDUKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang