¶{ KE DUA PULU TIGA }¶

49.5K 3K 170
                                    

Hallo assalamu'alaikum. Ada yang kangen nggak nih sama author. Maafin author ya udah lama nggak update. Soalnya author sibuk belajar.


Tandai jika typo

Happy reading

_____________________________

"Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan," - Q.S Al-insyirah (94:5)

_____________________________

🕊🕊🕊


Setelah azazia berhasil melepaskan tangannya dari genggaman ustadzah ara. Azazia ingin protes kenapa ustadzah ara tiba tiba menarik dia.

"Maksud lo apa, tiba tiba narik tangan gue! " ujar azazia dengan kasar dan tidak sopan

"Beraninya kamu ya nggak bicara sopan sama saya" ujar ustadzah ara tak kalah keras

"Emang lo siapa. Lo bukan orang tua gue, jadi nggak wajib bagi gue buat hormati lo" ujar azazia penuh penekanan

Plak

Ustadzah ara menampar pipi azazia dengan cukup keras. Hingga membuat pipi azazia kesakitan dan membuat pipi azazia lebam.

Suara kegaduhan dari depan kamar asrama azazia membuat para santri menghampiri mereka berdua dan menyaksikan aksi azazia dan ustadzah ara.

Plak

Azazia balik menampar pipi ustadzah ara dengan keras hingga menimbulkan warna merah di pipi ustadzah ara.

"Maksud lo apa apan nampar gue tadi" ujar azazia naik oktaf

"Lo kalau mau ngajak gelud, ayo. Nggak usah pake acara nampar gue! " ujar azazia dengan lantang

"Dasar, santriwati nggak tau sopan. Beraninya kamu nggak sopan sama ustadzah mu sendiri! " ucap ustadzah ara tak kalah lantang

"Cih, lo itu setan berkedok ustadzah. Mana ustadzah kok gitu" sindir azazia

"Berani beraninya kamu"

"Ya beranilah. Ngapain gue ta... " ujar azazia berhenti karna ada suara serak dan lantang

"BERHENTI!" ujar seorang laki laki dengan suara yang keras nan lantang dan amarah yang membara.

Sontak semua orang mengarahkan pandangannya ke arah laki-laki tersebut. Semua santriwati menjauh untuk memberikan jalan buat laki laki itu.

"Kalian berdua ikut saya ke ndalem!" ujar laki laki tersbeut tak ingin di bantah

"Baik gus" ujar ustadzah ara dan azazia bebarengan. Mereka berdua langsung kicep setelah mendengar suara gus adam. Iya, laki laki pemilik suara tersebut adalah adam.

Adam berjalan lebih dulu diikuti dengan azazia dan ustadzah ara yang engekori adam dari belakang.

Sesampainya di depan ndalem. azazia, adam, dan ustadzah ara melihat Nur dan ustadzah mita sedang berdiri sambil melihat mereka bertiga.

"Assalamu'alaikum ummi" salam adam kepada ummi nya

"Waalaikumsalam, dam. Ummi mau mau bicara sama nduk zia dulu"

"Silahkan ummi"

"Baiklah, nduk zia. Mari masuk ke ndalem. Sekalian sama ustadzah ara dan ustadzah mita" suruh Nur

ISTRIKU! CANDUKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang