¶{ KE SEMBILAN BELAS}¶

58.5K 3K 123
                                    

Sebelum baca tolong di vote and komen

Sorry kalau typo berserakan

Happy Reading

__________________________________

"Jika kamu mencintai seseorang, biarkan dia pergi. Jika ia kembali, maka ia milikmu. Namun jika tidak, maka ketahuilah jika dia bukan milikmu," - Ali bin Abi Thalib.

__________________________________

🕊🕊🕊

Gus adam sudah sampai di tempat majelisan. Gus adam memarkirkan mobilnya ditempat parkiran khusus mobil. Rame, itulah keadaan di tempat majelisan.

Azazia hendak melepaskan seat belt milik ya. Tapi tiba tiba ada tangan kekar yang lebih dulu melepaskan seat belt milik azazia. Siapa lagi kalau bukan Gus adam. Membuat Posisi Gus adam lebih dekat ke azazia. Dan yang pasti membuat jantung azazia berdegup lebih kencang.

"Biar mas aja"

"Ma-makasih mas"

Gus adam menanggung sambil tersenyum manis untuk merespon ucapan azazia.

Kenapa manis sekali sih kalau senyummm. Batin azazia berteriak

Gus adam keluar dari mobil. Gus adam memutari mobil bagian depan untuk ke arah duduk bagian azazia.

Gus adam membukakan pintu untuk azazia, "Silahkan Permaisuriku" ujar Gus adam seraya mengulurkan tangannya.

Azazia meraih uluran tangan tersebut dan keluar dari mobil degan di bantu oleh Gus adam.

Gus adam mengenggam tangan mungil azazia dengan erat. Seolah olah azazia hanya miliknya dan tak boleh direbut oleh siapapun.

Dasar posesif~author

Gus adam mencari tempat buat duduk untuknya dan untuk azazia. Gua adam yang awalnya cuma menggandeng tangan azazia berganti menjadi memeluk pinggang azazia posesif.

"Kesana yok sayang. Kayaknya masih kosong" ujar Gus adam setelah melihat salah satu tempat yang kosong.

Saat panitia sedang berjaga jaga. Tak sengaja salah satu panitia melihat gus adam. Panitia tersebut memberi tau pada panitia lain agar memberi tau ke orang orang yang ada diatas panggung. Setelah memberi tau ke panitia lain. Panitia tersebut berjalan mengekori Gus adam dan azazia untuk mengetahui posisi gus adam.

Gus adam dan azazia sudah duduk dengan posisi azazia dan Gus adam bersampingan.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" Ujar kyai zaenuri dengan membawa mikrofon

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" ucap serempak semua pengunjung

"Alhamdulillahi rabbil'aalamiin, wash-sholaatu wassalaamu 'ala isyrofil anbiyaa i walmursaliin, wa'alaa alihi washohbihii ajma'iin ammaba'adu. Pertama tama mari kita panjatkan puji syukur kepada Allah Swt dengan membaca surat al fatihah"ujar kyai zaenuri

Sesudahnya membaca surat al-fatihah. Kyai zaenuri memberikan mikrofonnya ke kepala desa yang ada di sebelahnya.

Pak kepala desa menerima mikrofon tersebut. Kini giliran pak kepala desa yang berbicara.

ISTRIKU! CANDUKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang