¶{ KE TIGA PULUH TUJUH }¶

41.1K 1.8K 63
                                    

Sorry for typo


HAPPY READING
____________________________


"Ikhlas adalah keinginan yang
Berpadu pada niat seseorang"
-Ibnu Al-Qoyim
_____________________________


🕊🕊🕊


Di pagi hari yang cerah dan suara yang burung yang berkicau indah mengiringi
matahari yang bersinar dengan terik.

Di pagi hari yang cerah ini ada dua pasutri sedang memberesi dan mempecking barang barang yang akan di pindah di rumah barunya.

pindahan mereka kerumah barunya bisa di bilang sangat mendadak. Adam memberi tau azazia jika akan pindahan saja baru tadi malam.

Rumah baru Azazia dan Adam tidak jauh dari pesantren. masih sama desa tapi berbeda Rt/Rw. Sebenarnya adam ingin pindah ke rumah yang jauh bahkan di luar kota, tapi ia memikirkan nasib istrinya yang sendirian di rumah saat Adam meninggalkan azazia bekerja.

Nur, hanan, arkam, alfian, aidah, dan fida membantu azazia dan adam untuk memberesi barang barang yang akan di baru rumah barunya.

"ya Allah dam, barang yang kamu mau bawa kok banyak banget sih, nggak sekalian kamar kamu bawa ke sana" ujar Nur greget.

"barang adam penting semua ummi, makanya adam bawa semua"

"tapi, ya nggak banyak kek gini juga"

"ummi sama abi kalau lelah istirahat aja, biar Adam, arkam, sama alifian yang beresin"

"yowes, ummi sama abi mau ke kamar" Nur dan hanan pergi ke kamar
untuk berstirahat.

"mas, zia capek" adu azazia.

"kalau capek istirahat aja sayang, biar mas yang beresin. sejak tadi kamu juga udah beresin banyak banget"

"kalau gitu zia sama temen zia pamit ke asrama bentar ya"

"iya sayang" azazia dan kedua sahabatnya pergi keluar ndalem dan menuju ke kamar asrma.

kini tinggal Adam, Arkam, Alfian yang tersisa di ruang tamu. mereka melihat sekelilingnya masih banyak barang yang harus di bereskan.

"ini barangnya masih banyak banget. mana truk pengangkut barangnya belum sampe lagi" celetuk alfian.

"kalau kamu nggak ikhlas bantuin saya silahkan keluar dari ndalem" ujar Adam.

dari awal Adam tidak memaksa arkam dan alfian untuk membantunya, tapi merekalah yang menawarkan diri untuk membantu.

"nggak gus, saya ikhlas lahir batin" alfian kembali melanjutkan membereskan barang barang.

"Dam, nanti katanya ada rapat para ustadz dan ustadzah di kantor. sampean udah tau kan?" ujar arkam.

"belum, emang ada apa kok harus rapat?"

"musyawaroh tentang ziarah ke makam walisongo"

"kapan?"

"waktunya belum di tentuin, tapi katanya bulan ini perginya" adam mengangguk mengerti.

"assalamualaikum" salam azazia yang baru saja memasuki ndalem.

ISTRIKU! CANDUKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang