Part 01

1.7K 33 0
                                    

Sebelum membaca ada baik nya membaca bismillah dulu hehehe.

Dan jangan lupa untuk vote nya teman-teman ( ◜‿◝ )♡

Happy reading guys.

Nara atau lebih tepatnya Nayara Nadhifa Erlangga.

gadis yang memiliki paras cantik bak dewi Yunani. hidung mancung nan mungil, bibir tipis, bulu mata lentik dan memiliki rambut panjang sedikit bergelombang.

Hari ini ia resmi menjadi murid baru SMA Garuda. alasan mengapa ia pindah? itu karena ayah nya yang memiliki pekerjaan dalam jangka waktu yang cukup panjang di ibu kota Jakarta.

"Papa mama kemana?" tanya Nara saat tak mendapati keberadaan sang ibu dirumah.

"Oh lagi belanja ke depan"
ucap Raditya sambil menyesap kopi nya.

"Kalau gitu Ara berangkat dulu ya" memang jika dirumah dia akan memanggil diri nya dengan sebutan Ara.

"Masih pagi lho kak, mending sarapan dulu" ucap Laily yang baru saja memasuki rumah dan membawa belanjaan nya ke dapur.

"Gak papa ma, aku mau nikmatin angin pagi juga"

"Ya sudah yang penting kamu harus tetap hati-hati dan ingat!" belum sempat melanjutkan kalimatnya namun sudah terpotong oleh Nara.

"iya jangan ngebut ngebut" ucap Nara

"Anak pintar"

"ish aku bukan anak kecil padahal" ucap Nara dengan cemberut.

Ayah dan ibu nya hanya terkekeh.
kadang mereka mikir Nara itu remaja berusia 18 tahun atau bayi yang baru lahir kemarin?

"Sudah sana tadi kata nya mau berangkat" ucap Laily

"Mama sih ngajak ngobrol terus
ya udah aku berangkat dulu ya
assalamualaikum" pamit Nara setelah mencium tangan kedua orang tua nya.

"Waalaikumsalam" ucap mereka

******

Nara baru saja sampai di parkiran sekolah tak lupa ia juga memarkirkan motor sport nya di antara kendaraan yang lain.

Nara merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan lalu berjalan menuju ruang kepala sekolah.

Oh iya ngomong-ngomong Nara pindah itu di kelas dua belas ya
tenang baru awal kelas dua belas kok belum sampai ketinggalan pelajaran.

Sepanjang jalan Nara sedikit risih pasalnya kini semua pasang mata tengah menatap nya.
ada juga yang berbisik-bisik mengenai diri nya.

'itu siapa kok cantik banget ya'

'anjir bidadari darimana nih? kok bisa nyangkut dimari'

'anak baru kali'

'alah cantikan juga gue'

'lah emang dia cantik kali, beda sama lo yang kayak nenek lampir'

'wah gak bisa nih! saingan gue makin nambah'

'calon pacar gue tuh'

Dan masih banyak lagi bisikan-bisikan yang lain nya. namun Nara tetap acuh dan tetap santai berjalan dikoridor sekolah.

ATLASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang