Brum... Brum... Brum...
Deruman suara motor kembali terdengar dari area SMA Garuda
klakson beradu dimana mana, menciptakan suasana bising pagi hari. semua murid yang berada digerbang sekolah langsung minggir saat motor motor itu melaju ke arah parkiran khusus inti Vagos.Motor sport hitam memimpin ke lima baris motor yang ada di belakang nya serangkaian aktifitas di gerbang sekolah tadi seakan berhenti karena kehadiran mereka.
Banyak pandangan kagum, memuja hingga ada juga yang histeris dari beberapa siswi perempuan yang di tujukan pada inti Vagos. ada juga yang mengumpati mereka karena sudah membuat rusuh di pagi hari.
Mereka semua masih duduk di atas motor masing masing. Arka sudah sibuk merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan, sesekali ia juga akan menggoda siswi atau adik kelas mereka yang kebetulan lewat.
Berakhir gadis gadis itu salting sendiri karena gombolan buaya Arka.
"Anjir masih pagi modus lo lancar juga" sahut Fathan mengunyah permen karetnya.
"Siapa yang bisa ngabain pesona seorang Arka Davenno Ferangga?" ucap Arka percaya diri membuat teman teman nya menatap sinis.
"Cih, percuma punya muka ganteng kalo masih jomblo" ledek Fathan
"Sialan! liat aja nanti gue bakal go publish, jangan kaget lo pada" Arka terkekeh, tapi tidak berselang lama karena dia sudah merubah raut wajah nya kembali saat seorang gadis datang dengan motor merahnya.
ia memarkirkan motornya tak jauh dari tempat inti Vagos. gadis itu membenarkan tatanan rambutnya dan mulai turun dari atas motor
menghela nafas kasar saat harus melewati jelmaan makhluk makhluk titisan dakjal."Cuit... cuit neng cantik kalo mau lewat sini harus bayar dulu"
goda Fathan, aneh biasanya Arka yang menggangu hari paginya tumben pria itu bersikap acuh.Andra melirik sinis dan mencibir.
"Miskin hidup lo"Inti Vagos kecuali Alister, menertawai Fathan. sudah tau gadis didepan nya ini titisan singa betina masih aja berani godain.
"Mau kemana sih maniez buru buru banget, mau aa Aiden yang ganteng ini temenin gak? sayang kalo jalan sendiri gak yang gandeng" Aiden menarik turunkan alisnya, jangan lupa senyum yang sangat menyebalkan.
Andra melirik Arka sebentar.
"Gak" singkat, padat dan jelas!Setelah itu Andra benar benar pergi
tidak tahan berlama lama dengan mereka, bisa darah tinggi."Cabut" perintah Alister ia berjalan lebih dulu di ikuti anggota nya.
Semua siswi yang berada di koridor langsung berteriak heboh saat anggota Vagos lewat dengan ketua mereka yang menampilkan tatapan datar, langkah tegap juga tidak ada senyuman sedikit pun. benar benar mencirikan seorang Alister Galen Pratama. ah jangan lupakan dengan luka luka bekas kejadian semalam yang sudah mengering tapi tidak mengurangi kadar ketampanan mereka.
Sedangkan Leon, pria bermata sipit itu tidak masuk hari ini dikarenakan luka luka nya masih basah. jadi memerlukan perawatan medis.
'ih sumpah mereka kok makin hari cakep nya makin bertambah'
'Aiden makin manis cuy'
'Alister manusia bukan sih? kok indah banget kayak spek manhwa'
'Fathan seksi banget anjay'
'Aaaa kak Arka plis jadikan aku istri mu'
'Ya Allah gak minta banyak cukup Arga jadi suami saja'