Pagi ini Nara sudah disibukkan sendiri, sedari tadi ia terus mengacak lemari hanya untuk mencari baju yang cocok saat ia gunakan nanti
untung saja sekarang tanggal merah.Vania yang kebetulan semalam menginap dirumah Nara pun ikut pusing sendiri. sudah banyak baju gadis itu yang berserakan ada dikasur, lantai, hingga mengenai wajah cantiknya.
Nara sudah lelah, ia menyerah dan menghempaskan tubuhnya dikasur king size nya.
"Belum nemuin baju yang cocok?" tanya Vania yang diangguki Nara dengan wajah lesuhnya.
"Ck, salah sendiri tuh cowok ngasih kabar serba mendadak kayak tukang tahu bulat" kesal Nara
Saat tidur tadi Nara dikagetkan dengan bunyi hp nya, dengan mata yang masih tertutup dan suara yang serak ia pun mengangkat telepon itu
dan ternyata yang menelfon nya adalah kekasihnya sendiri, Alister.
pria itu ingin mengajaknya jalan jalan makanya Nara langsung grasak grusuk tak memperdulikan Vania yang masih tertidur pulas.Vania menatap sedih baju baju Nara yang sudah berserakan padahal baju gadis itu sangat banyak, tapi tetap saja Nara mengatakan tidak punya baju biasalah cewek. dia pun seperti itu kok.
"Tenang aja biar gue bantu pilihin" ucap Vania yang membuat Nara langsung menatap penuh binar padanya.
"Beneran?"
"iya" Vania berjalan ke arah lemari dan menemukan satu baju yang menurutnya akan cocok digunakan oleh Nara.
"Nih coba lo pake dulu" Nara langsung menerima baju yang diberikan Vania.
"Tapi baju ini udah kecil Van"
"Coba aja dulu siapa tau masih muat badan lo aja makin kurus kerempeng" ejek Vania membuat Nara melotot tak terima.
Nara pun berjalan ke arah walk in closet untuk mengganti bajunya sambil menunggu Nara kembali, lebih baik ia membereskan baju baju yang berantakan. Vania anak baik kan?
"Perfect" ucap Vania saat Nara telah mengganti pakaian nya. ia segera membawa tubuh Nara untuk duduk di depan meja rias memberikan make up yang tipis agar tetap terlihat natural.
"Nah udah selesai - eh tunggu bentar
topinya" Vania memakai kan topi yang senada dengan baju Nara."Emang harus pake topi ya?"
"iya harus, ini namanya fasion tau"
Nara hanya menurut saja selagi menurut sahabatnya itu adalah bagus
ia tersenyum melihat penampilan nya di depan cermin sangat cantik.Ting!
My Pumpkin ❤️
Aku udah didepan, lagi ngobrol sama calon ibu mertuaNara mengulum bibirnya untuk menahan seulas senyum yang memaksa terbit ketika membaca pesan dari Alister.
Nara kembali berkaca untuk memastikan tak ada yang kurang dari penampilan nya. setelah dirasa tak ada yang kurang, Nara segera berjalan keluar dari kamar. namun baru di ambang pintu ia menghentikan langkahnya dan berlari kecil ke arah Vania yang masih berdiri ditepi kasur
Nara menubruk kan tubuhnya pada Vania. untung saja Vania bisa menjaga keseimbangan jadi mereka tidak jatuh.