"NARA SAYANGKUUU PRINCES TANIA DATANG"
"Berisik" Alister menatap tajam Tania yang membuat gadis itu terdiam seribu bahasa, takut woy pawang nya galak.
"Gimana keadaan Nara?" tanya Alea saat melihat gadis itu masih tertidur nyaman.
"Udah mendingan"
"Lagian kenapa nih bocah harus masuk segala sih? kenapa gak istirahat dulu aja dirumah, udah tau lagi gak enak badan" gerutu Shella
"Sshhh..." Nara terbangun karena mendengar keributan sambil memegangi kepalanya yang masih berdenyut nyeri.
"Ra, lo gak papa kan? mana yang sakit? mau ke dokter aja?" tanya Tania bertubi tubi bahkan gadis itu sudah duduk disamping kasur Nara.
Nara menggeleng lemah.
"Gue gak papa"Alister langsung mengelap keringat yang jatuh di pelipis gadis itu dengan lembut lalu menatap mata itu yang memandang nya dengan lemah.
"Masih sakit? kita kerumah sakit aja ya, aku khawatir ngeliat kondisi kamu kayak gini"
Nara mengambil tangan Alister yang masih berada di pipi nya dan mencium tangan nya lama.
"Aku beneran gak papa kok, cuma pusing sedikit mungkin karena teriakan Tania tadi"
"Tuhkan gue bilang juga apa jangan berisik, jangan di samain sama hutan" omel Alea
Tania yang merasa dihakimi pun hanya cemberut, tidak ada yang membelanya disini. huh menyebalkan sekali.
"Ya ya maaf gue kan gak sengaja"
Pletak
"Bukan nya gak sengaja tapi lo emang udah kebiasaan teriak kayak orang utan" dengus Andra
"Awh sakit" Tania mengelus keningnya yang baru di sentil oleh Andra.
"Duh bu ketu kasian banget lagi sakit ya? mau aa Aiden pijitin? sini sini aa pijitin di jamin langsung sembuh hari ini juga"
"Ekhm"
"Hehehe lupa kalo ada pawangnya disini, maaf bos" Aiden menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Makanya jangan sasimo dong
udah tau cowoknya spek raja iblis
masih aja berani" ejek Andra tanpa tau Alister tengah menatap tajam dirinya.Nara mengelus tangan Alister dengan lembut hingga matanya kini menatap manik jernih itu.
"Andra cuma bercanda jangan marah"
"Hm"
"Makasih ya"
Alister menaikkan alisnya.
"Buat?""Karena udah mau jaga aku"
"Jangan bilang makasih ini juga udah tugas aku buat jaga kamu dan lindungin kamu"
Nara menikmati sapuan tangan Alister di pipi tembam nya tanpa sadar banyak yang menatap iri mereka.
"Arghhh!" Leon mengibaskan tangannya yang tadi sempat di gigit oleh kekasih mungil di sampingnya.
"Eh maaf maaf aku gak sengaja, sakit ya" Alea meniup tangan Leon yang memerah bahkan terdapat bekas gigitan nya.
"Sakit, lagian kamu ngapain ngegigit aku sih?"
"Ya maaf aku kan gemes liat mereka berdua"
"Gemes sih gemes tapi jangan gigit aku juga by"
"Ya udah sih aku dah minta maaf juga" Alea mau pundung sama Leon.
"Mau ke kelas" pinta Nara
"Ngapain di kelas? lo masih sakit Ra
mending disini aja, enak gak mikirin pelajaran" ucap Andra gadis itu dengan santai sambil mengunyah permen karet.