Part 49

170 3 0
                                    

30 menit sudah ia berlari dari rumah
ini semua karena ulah kakak nya yang memberitahu sang ibu kalau semalam ia mengikuti balapan lagi
alhasil motornya di sita, mana duit jajan kena potong juga. double kill sial nya! sungguh pagi yang buruk untuk seorang Diandra, padahal baru semalam ia merasa senang akan kemenangan nya. kini Andra sudah sampai di depan gerbang SMA Garuda yang sudah tertutup rapat. karena sekarang sudah jam 07.20, sesuai peraturan sekolah jika ada murid terlambat harus menunggu hingga jam 08.00 agar gerbang di buka kembali oleh guru BK. sebelum itu tentu akan mendapatkan hukuman dulu baru boleh masuk kedalam kelas.

Andra tiba didepan gerbang sekolah
yang sudah tertutup rapat dengan nafasnya tersengal sengal karena berlari, bajunya sedikit basah oleh keringat deru nafasnya pun tidak teratur.

"Pak buka gerbangnya dong!"
pinta Andra sambil menggedor gedor
pintu gerbang berharap satpam sekolah mau membuka kan nya.

Sial banget gue hari ini! udah kena omel mama, motor disita, duit jajan di potong. awas aja tuh anak hamster gue bakal bales - Andra

"PAK BUKAIN! PANAS NIH"

Tidak ada balasan dari dalam sekolah
Andra sudah pasrah dan duduk di depan gerbang sambil meluruskan kedua kakinya yang pegal karena sudah berlarian, walaupun pada akhirnya tidak menghasilkan apa apa
karena gerbang sudah di tutup rapat.

Sebenernya bisa saja ia membolos tapi niat itu ia urungkan mengingat banyak mata mata ayahnya, atau bisa saja dirinya memanjat tembok samping. sekali lagi ia terlalu malas
tenaga nya sudah terkuras habis akibat berlari.

"Ngapain lo disini? jadi gembel atau mau ngemis?"

Andra mendongak dan menemukan Aiden dihadapan nya dengan wajah yang sangat menyebalkan.

"Sialan lo ngatain gue! lo gak liat kalo gue telat?"

"Lagian ngapain juga lo duduk disitu
kayak mau ngemis aja" Aiden terkekeh.

"Kaki gue pegel abis lari dari rumah! puas lo?" sewot Andra

"Tumben banget, motor lo kemana? dijual?"

"Enak aja, motor gue disita gara gara ketauan ikut balap"

Berarti apa yang gue liat semalam itu bener Andra? ck harusnya semalam gue tarik aja dia dari arena - Aiden

Aiden memperhatikan orang berlalu lalang memperhatikan Andra yang sedang duduk menggunakan rok nya
rok itu sebenarnya lumayan panjang
tapi nama nya laki laki, tidak bisa menjaga pandangan nya. Jayden mendengus sambil membuka jaket kebanggaan Vagos lalu memberikan nya pada Andra.

"Pake buat nutupin paha lo, daritadi lo gak nyadar banyak yang ngeliatin?"

Andra ikut melihat sekitar, dan benar saja banyak kaum Adam yang menatap nya secara terang terangan
ingin sekali Andra menusuk mata itu menggunakan pisau.

"Thanks" Andra menutupi pahanya karena ia menggunakan rok sebatas lutut.

Aiden membungkukkan badan nya
tangan nya selalu reflek mengacak rambut Andra membuat si empu nya mendengus kesal.

"Tangan lo gue patahin ya!" Andra menghempaskan tangan Aiden dengan kasar. hufttt sudah tau mood nya tidak bagus.

"Berapa menit lagi gerbang dibuka?" tanya Andra sambil merapihkan rambutnya.

"15 menit lagi"

"Gak tau apa gue disini kepanasan kayak ikan asin dijemur, dasar guru sia—" ucapan Andra terhenti saat Aiden memberikan kode melalui matanya untuk berbalik ke arah gerbang belakang nya.

Bu Purwa sudah ada dibelakang Andra entah sejak kapan, ia berdiri menatap tajam dua muridnya.

"Dasar guru apa Andra? kenapa tidak dilanjutkan lagi omongan nya?"
tanya bu Purwa sambil mengetuk kan penggarisnya yang ada ditangan nya.

ATLASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang