"Ngapain lo malem malem diem disini? kerasukan tau rasa" Arga ikut duduk disamping kembaran nya.
"Ck! ngapain juga lo jadi ikut duduk disini? sono pergi"
"Bangsat! kekerasan terhadap adek
gue aduin ke polres ya lo" Arka mengusap kepalanya yang tadi dipukul oleh Arga.Arga mendecak kesal, drama sekali adeknya ini. ia tadi ingin pergi keluar
namun saat melihat Arka terdiam dipinggir kolam renang ia pun mengurungkan niatnya, mana sambil ngelamun lagi.Sepertinya adeknya ini mempunyai beban hidup yang sangat berat, padahal dia juga adalah beban buat Arga😊
"Galau lo?"
"Brisik bener jadi manusia
mending lo mabur gak usah balik sekalian" Arka menendang Arga membuat si empunya tambah kesal."Emang anjing! gak tau terimakasih jadi adek, beruntung gue masih peduli" setelah itu Arga segera pergi meninggalkan Arka seorang diri ditengah nya malam.
"Sialan kenapa gue mikir tuh cewek terus, sial! sial! sial!" Arka memukul kepalanya terus menerus.
"Beneran gila gue rasa" Arga mengintip dibalik tembok melihat kelakuan aneh Arka.
"Mending gue pergi dah serem juga lama lama" Arga bergelidik ngeri dan berniat pergi kerumah Leon
mungkin ia akan menginap, biarkan saja Arka kerasukan penunggu rumah sendirian."Plis Arka lo pasti bisa lupain Andra
Andra berhak nentuin pilihan nya dan dia juga berhak bahagia"Menghela nafas lelah ia menatap langit yang ditaburi banyak bintang.
"Apa gue harus nyatain perasaan ini?
gak... gak... jangan konyol jir, gue gak mau bikin dia tambah jauh dari gue" Arka mencoba membuang jauh jauh pemikiran nya.Menghela nafas lalu memandang air yang tenang didepan sana.
"Apa gue bakal terus mendam perasaan ini? tapi sampai kapan?
gue juga gak bisa bohongin perasaan sendiri kalo gue cinta sama dia—""Perasaan sialan! kenapa lo harus jatuh cinta sama orang yang jelas jelas benci sama lo Arka, bodoh! lo emang bodoh kalo udah nyangkut sama percintaan" Arka menggeram frustasi
ia ingin mengubur perasaan nya untuk Andra dan mengikhlaskan gadis itu, tapi hatinya tidak bisa! seperti ada yang menahan nya.Arka mulai melangkah dari kolam renang dan memasuki kamar nya
merebahkan tubuhnya yang terasa lelah lalu mulai memejamkan mata.flashback
"Hiks... hiks..." tangis seorang gadis kecil berumur 5 tahun.
"Hai kamu kenapa?" gadis itu mendongak saat suara lain menyapa nya, ia mengerjapkan matanya lucu terlihat seorang anak laki laki kecil berumur 6 tahun jongkok dihadapan nya.
"Eh kaki kamu berdarah" kaget anak itu, mungkin pikir nya gadis ini menangis karena menahan sakit di kaki nya.
"Hiks... sakit hiks... huaaa mama" anak kecil itu tambah panik saat gadis cantik dihadapan nya semakin terisak.
"Jangan nangis, ayo duduk disana"
"Kamu bisa jalan kan?"
"Kaki ku masih sakit"
"Ya udah ayo naik" gadis itu memiringkan kepalanya saat anak itu membelakangi nya.
"Ayo naik ke punggung ku, katanya masih sakit kan?"
"Hiks... tapi aku berat"
"Gak papa aku kuat" gadis itu akhirnya naik ke atas punggung anak itu dan mereka akhirnya duduk disalah satu kursi taman.