Part 50

194 3 0
                                    

Nara sedang duduk disofa panjang ruang keluarga sambil menonton beberapa iklan yang sejak tadi tayang ditelevisi nya. hari minggu memang sangat membosankan, benar benar dirinya dibuat bosan karena tidak tau
harus berbuat apa.

Biasanya Alister akan datang pagi pagi sekali mengacaukan hari liburnya, sekedar untuk mengajak joging bersama. tapi tumben sekali dia tidak datang, entahlah mungkin sedang sibuk. pria itu juga punya kehidupan pribadi.

"Selamat pagi princess kesayangan papa" Raditya melangkahkan kakinya ke arah sofa untuk duduk disamping Nara, ia mengusap puncuk kepala putrinya.

"Ada apa sayang? kok keliatan nya lemes banget, lagi berantem sama Alister atau dia bikin kamu nangis? bilang sama papa biar papa hajar dia karna udah berani nyakitin permata papa"

"Aku gak papa kok pa, cuma bosen aja gak tau mau ngapain"

"Kenapa gak keluar sama temen temen yang lain? jalan jalan sana uang udah papa transfer semalam ke rekening kamu"

Nara menghela nafasnya.
"Papa baru aja kirim uang 2 hari yang lalu, terus kenapa kirim lagi? uang nya bahkan masih tersisa banyak di ATM aku"

"Ya gak papa, emang nya salah gitu mau nyenengin anak sendiri?"

"Y-ya gak sih" Nara sedikit meringis.

Tapi duit 500 juta mau gue apain anjir? semua kebutuhan gue udah cukup - Nara

"Oh iya papa sampai lupa ngasih tau kamu, besok papa dan mama akan berangkat ke Malang untuk perjalanan bisnis"

Nara langsung mengalihkan pandangan nya dan menatap sang ayah dengan raut wajah sedih.

"Lagi? kali ini berapa hari?"

"Kurang lebih selama satu minggu
jadi kamu jaga diri baik baik selama kami berdua tidak ada. jangan sampai
telat makan, bermain hujan hujanan
dan kurangin makanan yang pedas" Raditya memperingati dengan tegas yang membuat Nara tertawa kecil.

Ayah nya sangat perhatian sekali.

"Siap kapten" ucap Nara seraya hormat menampilkan senyum manisnya.

"Sekolah kamu gimana?"

"Aman"

"Lain kali ajak teman teman kamu main kerumah, papa juga mau berkenalan sama mereka"

"Oke siap, nanti Ara ajak mereka kesini supaya mama dan papa bisa kenalan sama mereka" ucap Nara dengan semangat.

"Wah.... ada apa nih kayaknya mama kelewatan banyak banget sampe kalian asik gitu" Laily memberikan jus mangga untuk anak dan suaminya lalu ia ikut duduk disamping kanan Nara.

Jadi posisinya Nara berada di tengah tengah ayah dan ibu nya.

"Makasih sayang" ucap Raditya yang di angguki Laily.

"Hehehe gak papa ma, papa cuma suruh temen temen aku buat main ke rumah"

"Mas tadi tuan Dikta menelfon, beliau bilang ingin segera bertemu karna dia juga akan pergi ke Milan untuk perjalanan bisnis nya" Laily memberitahu sang suami apa yang rekannya tadi sampaikan.

"Ya sudah kalau gitu kita packing barang barang sekarang, sore ini kita berangkat" Raditya langsung bangkit di ikuti sang istri.

"Mau Ara bantu juga?" tawar Nara

"Gak usah sayang kan ada mama
kamu lanjut makan gih, abisin bolu nya" mereka berdua langsung pergi ke kamar.

******

"Kalau udah sampai jangan lupa kabarin aku ya, mama dan papa juga jaga kesehatan selama disana. jangan terlalu keras" ucap Nara saat mengantarkan orang tuanya di depan rumah.

ATLASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang