Tidur adalah pilihan baik diantara yang terbaik. Andra, gadis itu tertidur lelap dimejanya menyulap tasnya sebagai pengganti bantal. jam istirahat kedua gadis itu gunakan hanya untuk tertidur saja. kelas tengah kosong sekarang, ia tertidur sedari guru sedang menjelaskan materi.
Suara hening dikelasnya jelas membuat cewek itu semakin masuk kedalam dimensi mimpi.
Hingga tanpa Andra sadari seorang pria berjaket hitam dan sepatu vans di daun pintu tengah memperhatikan nya. Aiden, adalah pria itu. senyuman tampak mengembang saat melihat sang pujaan hati tertidur, melihat wajahnya saja hati Aiden rasanya sudah menghangat.
Perlahan tapi pasti, melangkahkan kaki mendekati gadis itu. duduk disebelahnya. matanya urung menatap kearah lain, seolah memang hanya wajah Andra lah yang menarik perhatian nya. Aiden ikut menidurkan kepalanya di atas meja dengan kedua tangan dilipat sebagai pengganti bantal. ia memandangi Andra yang masih setia menutup mata.
"Lo indah banget" puji Aiden
cowok itu dengan jelas bisa merasakan hembusan nafas Andra yang begitu berdesak tenang.Perlahan, satu tangan Aiden bergerak menyelipkan beberapa helai anak rambut yang sedikit menghalangi wajah cantik Andra. pria itu menyelipkan nya dibelakang telinga Andra dengan hati hati, tetap saja pergerakan kecilnya tadi membuat Andra terganggu. gadis itu bergerak kecil mengusap mata dan wajahnya.
Merasa terganggu dan tidak ngantuk lagi, perlahan Andra membuka matanya. bayangan nya masih kabur
nampaknya nyawanya belum kumpul sepenuhnya. Andra menguap bersamaan dengan itu penglihatan nya kembali jelas."AAAAAA" Andra terkesiap
gadis itu berteriak kaget saat mendapati Aiden berada didekatnya.Andra memegangk dadanya yang naik turun akibat kaget tadi. sementara Aiden, hanya menyengir nampak tak berdosa sekali. sebenernya Aiden sedikit aneh karena Andra selalu saja berteriak dan nampak terkejut jika dirinya berada didekat gadis itu.
"Lo kenapa? muka gue seseram itu kah sampe lo kaget gitu?"
Andra tak menanggapi, ia mengedarkan pandangan ke sekeliling nya namun tak mendapati siapapun. teman teman nya kemana?
kenapa mereka tidak membangunkan Andra jika memang sudah jam pulang sekolah."Andra" panggil Aiden membuat gadis itu kelabakan seperti orang linglung dan menatap Aiden kembali.
"L-lo ngapain ada disini? ini udah jam pulang ya kok udah sepi sih"
tanya Andra dengan polos, suaranya terdengar begitu serak khas orang bangun tidur."Gue kesini karna mau ketemu dan nemenin lo, ini juga belum bel pulang sekolah. temen temen lo ada dikantin" ucap Aiden dengan tenang.
"Ngapain nemenin gue? gue bukan ajak kecil lagi yang harus dijaga
minggir gue mau ke kantin" Andra melewati Aiden dan melangkah keluar kelas. Aiden mengikuti gadis itu dari belakang, jaga jaga takut Andra terjatuh karna sepertinya gadis itu masih mengantuk.******
Sesampainya dikantin dan menemukan keberadaan teman teman nya, Andra segera duduk dengan kencang membuat teman teman nya tersentak kaget.
"Lo pada kenapa gak bangunin gue hah? main ditinggal" gerutu Andra dengan wajah kesalnya.
Pletak
Tania menjitak kepala gadis yang masih sibuk menggerutu. jelas jelas mereka sudah membangunkan gadis itu sedari 15 menit yang lalu. memang dasarnya manusia titisan kebo, gadis itu sudah untuk dibangunkan.
"Heh maemunah! kita udah bangunin lo ya bahkan gue teriak disamping kuping lo, lo aja gak bangun bangun
situ tidur apa simulasi buat mati? Andra menatap sinis Tania.