"DOR!"
"Aigo kamjagiya"
Orang itu tertawa setelah puas menjahili teman sebangku nya ini.
"Ya ampun muka lo lucu banget anjir
hahaha.... gak kuat gue sumpah, sok soan make bahasa korea lagi"Nara mendelik sinis pada sahabat nya yang masih tertawa, mana sambil megang perut lagi. kentara sekali jika gadis itu senang.
"Gak lucu tau, kalau gue jantungan gimana? lo mau tanggung jawab hah?" galak Nara
"Oke sorry sorry gue salah, maaf ya Ra" sesal Andra
"iya iya"
"Tumben kelas masih sepi? kalau tau kayak gini mending gue nanti aja berangkat nya" decak Andra yang masih mengantuk, gadis itu kembali merebahkan kepalanya di atas meja.
"Dasar pemalas" cibir Nara
"Eh ke kelas Alea yuk mumpung belum masuk nih, bosen juga gue lama lama disini" ajak Nara
"Ck males"
"Aaa ayo Dra kita cari udara segar juga di luar, pokoknya lo harus ikut gue. lagian masih pagi udah mau molor" Nara terus menarik tangan Andra dengan kuat karna gadis itu menahan tangan nya di sisi meja sudah tau Andra mengantuk tapi malah di ganggu, menyebalkan memang.
"Yayayaya okey gue ikut, puas lo?"
"Hehehe... makasih Andra ku sayang"
"Jijik gue, gak usah kayak gitu jadi ketularan virus alay Tania"
Mereka berdua berjalan di koridor bersenandung ria, lebih tepatnya hanya Nara yang bernyanyi. Andra hanya menatap jengah sang sahabat.
"Hai girls" sapa Nara pada Vania dan Tania.
"Eh tumben kalian kesini"
bingung Tania"Gak boleh ya?" tanya Nara
"Boleh lah anjir, cuma gue kaget aja tumben banget tuh orang mau ikut" unjuk Tania menggunakan dagunya pada Andra.
"Kepaksa" malas nya.
Mereka sudah terbiasa dengan sifat Andra yang sinis, jutek dan juga blak blakan.
"Alea sama Shella belum dateng?" tanya Nara saat belum melihat dua manusia yang sayangnya menggemaskan itu.
"Belum, mungkin masih kejebak macet" ucap Vania
"Lo pada tau gak? kemaren—"
"Enggak" potong Vania
"Gue belum selesai ngomong markonah" Tania memukul bahu Vania.
"Ya udah apaan?"
"Kemarin kan gue abis nganterin nyokap tuh ke butik, kalian tau? gue ngeliat—" Tania menghentikan omongan nya sejenak ingin melihat wajah sahabatnya yang penasaran.
"Cie nungguin ya" ledek Tania saat melihat wajah serius teman teman nya.
Plak
"Aduh sakit Dra" ringis Tania saat penggaris melayang ke kepalanya.
"Ngomong jangan setengah setengah mulut lo mau gue sumpel pake lakban?"
"ih Tania takut Andra galak banget ndak cuka ndak cuka"
"Lo sekali lagi kayak gitu bener ya Tan gue dorong lo dari lantai atas sekolah"
ancam Andra dengan wajah yang serius."Y-ya jangan dong, lo tega mau dorong orang secantik ini? gue masih jomblo, gue juga mau punya pacar dulu ya"
"Udah udah balik lagi ke topik, tadi lo mau ngomong apaan?" lerai Nara
jika masih di lanjut tidak akan pernah habisnya."Oh iya gue lupa gara gara nyai nih"