"Pagi ma" sapaan pagi Alister untuk wanita cantik yang tengah berdiri di depan pintu.
"Pagi juga, pasti mau jemput Nara ya?" ucap Laily yang dibalas anggukan kepala Alister.
"Masuk dulu yuk kita sarapan bareng"
"Eh gak usah ma aku udah sarapan"
"Bohong banget. pasti cuma minum susu aja kan? Nara bilang kamu itu jarang makan nasi kalo pagi pagi"
Alister hanya tersenyum canggung dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal. niat awalnya pagi pagi datang kesini kan, ingin mengajak kekasihnya sarapan bersama di kantin sekolah.
Tapi sepertinya harapanya harus terkubur karena saat ini ia sudah duduk di antara banyak nya makanan.
Nara terkikik geli melihat Alister yang seakan meminta pertolongan pasalnya Laily terus menambahkan lauk pauk pada piring Alister, padahal piring pria itu susah terisi penuh.
"Udah ma Alister gak terlalu banyak makan nya" Nara mencoba membantu, kasian juga dia liat wajah memelas Alister.
Laily pun menggangguk.
"Makanan nya di habisin ya""Hehe iya ma" Alister tersenyum paksa, semoga saja perutnya tidak sakit karena banyak makan pagi ini.
*******
Fathan memberhentikan motornya
membuat Shella yang dibelakang kebingungan, tumben banget nih pacar prik nya berhenti di tengah jalan.Eh tapi tunggu! Fathan gak ada niatan nurunin dia ditengah jalan sendiri kan? mana jalanan yang mereka lewati sangat sepi.
"Kok berhenti? ban kamu bocor?"
"Enggak"
"Ya terus kenapa? kamu tuh nunda nunda waktu tau gak! buruan jalan nanti kita telat, bentar lagi gerbang nya di tutup" omel Shella ia gelisah sendiri melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 06.55.
Padahal masih ada waktu, ya walaupun tidak banyak juga sih. tapi ini Shella, ia tidak mau telat sedikit dari kecil ia sudah di ajari harus tepat waktu, tidak kurang dan tidak lebih juga.
"Tunggu sebentar ya" Fathan mengelus tangan Shella yang melingkar diperutnya.
Netranya melirik satu buah motor hitam yang berada dibelakangnya melalui kaca spion. pemilik motor itu juga hanya berdiam tidak ada niatan untuk berjalan padahal Fathan sudah memberikan akses untuk nya lewat terlebih dahulu.
Dan benar dugaannya. sedari awal ia memang sudah curiga bahwa pria itu benar benar mengikuti mereka dengan perasaan yang menggebu Fathan pun turun dari atas motornya.
"Lho kamu mau kemana? Fathan gak lucu ya kita udah kesiangan, kamu mau kemana?!" Shella terus berteriak memanggil Fathan yang kini berjalan ke arah motor yang mengikuti mereka.
Bahkan Shella baru sadar, sejak kapan ada motor yang berhenti tak jauh dari motor mereka?
"Siapa lo? ngapain ngikutin gue? ngefens?" Fathan masih sempat sempatnya bertanya seperti itu.
Orang itu hanya menatap datar Fathan tidak ada niatan membuka helm nya.
"Gue tanya sekali lagi, siapa lo sebenarnya dan apa tujuan lo ngikutin kita berdua? siapa yang nyuruh lo hah?! ngomong jing bisu lo!" Fathan yang emosi pun menendang bagian depan motor pria itu.