Duh mampus dia lagi - batin Nara
Orang itu memandang Nara dengan tajam seakan ingin menguliti nya hidup hidup. Nara rasanya ingin kabur saja dari situasi yang amat mencekam ini.
"Ngomong dong, gue minta maaf ya
sumpah gue gak sengaja. gue gantiin deh buat beli seragam yang baru di koperasi ya" Nara baru saja ingin mengeluarkan dompetnya namun naas tangan nya sudah di cekal dengan kua oleh pria itu."Shhh... lepas sakit, lo kasar banget jadi cowok!" Nara masih berusaha melepas cengkraman itu namun semakin ia memberontak semakin kuat juga cengkraman di tangan nya.
"Lo udah berani nyari masalah sama gue" ucap pria itu dengan datar matanya semakin tajam, ia terus mencengkram tangan Nara walaupun gadis itu meringis kesakitan.
"Gue kan udah minta maaf lo budeg ya? awwh...." dengan sekuat tenaga akhirnya Nara dapat melepaskan cengkraman tersebut.
"Shhh... nih liat gara gara lo tangan gue jadi merah" marah Nara dan menunjukkan tangan nya yang memerah.
Pria itu menatap datar wajah Nara
harusnya disini dia yang marah tapi kenapa gadis ini yang mencaci maki dirinya? setress pikirnya."L-lo mau ngapain? jangan macem macem ya" Nara terus memundurkan langkahnya saat pria itu terus maju kini dirinya sudah terpojok dengan salah satu meja kantin.
Nara memejamkan matanya saat pria itu ingin melepaskan seragam nya
gila ini di kantin! tidak bisakah dia membuka seragam nya di toilet atau pria didepan nya ini tidak punya rasa malu?Pria itu terkekeh saat melihat Nara yang masih memejamkan matanya
kentara sekali jika gadis itu memang takut. cih tadi saja sok berani dihadapan nya.Lucu sekali.
"Lo pikir gue mau ngapain?" bisik nya tepat di samping telinga Nara.
Nara menahan nafasnya saat merasakan deruan nafas pria itu.
Bugh
Pria itu melemparkan seragamnya ke arah Nara, untung saja Nara bisa menangkap nya. kini yang tersisa hanyalah kaos polos hitam yang pria itu kenakan.
Make baju lagi ternyata, gue kira bakalan telanjang - Nara
"Cuci"
"H-hah?"
"Ck! cuci baju gue sampe bersih"
"Heh lo pikir gue babu lo? cuci sendiri lah, dasar cowok manja"
"Cuci atau lo bakal tau akibatnya" pria itu maju lagi selangkah dan membisikkan sesuatu di telinga Nara.
"Gue gak pernah main main" bisik nya, ia memunculkan smirk nya saat melihat ketakutan diwajah Nara.
"Fine! gue bakal cuci, jauh-jauh lo nanti suka lagi" Nara mendorong keras tubuh bongsor itu.
"Kalau gue udah suka gimana hm?"
"Hah?"
Pletak
Nara menatap tajam pria yang baru saja menyentil kening nya.
"Gak usah baper lo bukan tipe gue" lalu pria itu pergi meninggalkan Nara yang siap dengan semua cacian nya.
"HEH LO PIKIR GUE JUGA BAKAL SUKA SAMA LO? ENGGAK DAN GAK AKAN! DASAR COWOK ANEH, COWOK MANJA" teriak nya namun sepertinya tidak terdengar karena pria itu dan kurcaci nya sudah pergi keluar dari kantin.
"DASAR COWOK NYEBELIN!"
Nara berjalan kembali ke meja yang dimana teman teman nya terus memperhatikan dirinya. ia menghela nafas, seperti nya kejadian tadi di saksikan oleh seluruh murid yang berada di kantin bahkan teman teman pria itu juga memperhatikan mereka berdua sejak tadi.