Bruk!
"Sshhh sial! pantat gue sakit"
ringis Andra saat terjatuh di aspal motornya juga terguling ke samping.Andra berusaha bangun dan menepuk nepuk baju seragam nya yang kotor, untung saja sebelum berangkat ia selalu menggunakan celana jeans hitam dan jika sampai disekolahan dia langsung ganti dengan rok.
"Sorry gue gak sengaja" pria yang menabrak Andra turun dari motor nya dan membantu Andra mengangkat motor gadis itu.
Andra menatap sinis siap untuk mengeluarkan semua kata kata mutiara. namun belum sempat ia mengeluarkan suara, namun sudah terpotong oleh pria sialan ini.
"Sekali lagi gue minta maaf, gue bener bener gak sengaja"
"Gak sengaja pala lo! punya mata kan lo? masih bisa liat kan? gunain mata lo baik baik" kesal Andra dengan wajah galaknya.
"Cantik" gumam pria itu yang masih terdengar ditelinga Andra.
"Apa? lo ngomong apaan ulangi"
Pria itu terkekeh.
"Lo cantik""Thanks gue emang cantik dari rahim" ucap Andra dengan percaya diri, lagi lagi pria itu tertawa melihat tingkah Andra. padahal Andra tidak lagi ngelawak.
"Sinting lo? ketawa sendiri"
"Nama gue Jayden lo bisa panggil gue Jay atau sayang juga boleh" Jay mengulurkan tangan nya, menunggu gadis di depan nya yang hanya menatap uluran tangan nya tanpa membalas.
"Cih! i don't care" ketus Andra dan hendak menaikan motornya kembali.
Jayden yang merasa terabaikan pun tidak terima, ia berusaha menahan kekesalah nya. sial! baru pertama kali ada gadis yang mengabaikan nya.
"Bangsat! balikin" bentak Andra ia kesal pada Jayden yang mematikan motornya dan mencabut kunci motor miliknya. ini sudah jam 07.20 sebentar lagi bel masuk berbunyi ia tidak ingin sampai dihukum apalagi matahari lagi terik teriknya.
"Kasih tau nama lo dulu baru gue balikin kunci motor lo" Jay meninggikan tangan nya supaya Andra tidak dapat menggapainya.
Andra yang sudah lelah karena terus meloncat loncat akhirnya mengalah juga. sakit woy perutnya, mana baru selesai makan lagi.
"Andra. puas lo?! sekarang balikin kunci motor gue buruan! gue gak mau telat" Jay pun kembali memberikan kunci motor itu pada Andra.
Sebelum Andra pergi ia menginjak kaki Jay dengan sangat kuat membuat pria itu meringis kesakitan. tak cukup sampai disitu, ia juga menjulurkan jari tengah nya ke arah Jay.
"Fuck you" Jay bukan nya marah malah tersenyum geli, mencoba menahan gemas agar tidak menculik gadis yang sudah melajukan motornya.
"Andra ya? hm menarik"
senyum miring Jayden lalu ia pun segera pergi ke sekolah nya.******
"Napa sih tuh muka cemberut terus? berantem lagi sama Arka?
tanya Nara yang hanya dibalas tatapan sinis dari Andra.Oke sepertinya ia salah bertanya.
Mereka saling memandang satu sama lain, tidak biasanya Andra diam seperti ini. apa yang membuat gadis itu kehilangan mood nya dipagi hari?
"Lo mau makan apa Dra? biar gue pesenin" Tania membuka suara ia tidak tahan juga terus berdiam.
"Gak laper"
"Mau batagor, siomay, bakso, cimol atau mie goreng?" tidak menyerah Tania masih berusaha membujuk Andra.
"Gue tau lo gak budeg" dingin Andra
untuk kali ini mereka lebih memilih diam, aura sahabat nya kini sangat gelap seperti dukun.