Nara meregangkan tubuhnya yang terasa kaku, ia menoleh ke arah dinding yang ternyata sudah menunjukkan pukul 20.00 malam.
sedari pulang sekolah gadis itu langsung mengurung dirinya dikamar dan mengerjakan tugas apapun yang guru nya kasih.Saking sibuknya mengerjakan tugas sekolah, Nara sampai melewatkan jam makan siang dan malam. ibu nya bahkan sudah memberikan cemilan untuk putrinya namun lihat, cemilan itu masih utuh dimeja belajar nya.
Ngomong ngomong hubungan dirinya dan Alister belum membaik. tadi Nara sempat ingin menyusul pria itu ke kelasnya , tapi ia urungkan saat melihat Alister asik bercengkrama dengan Celine. bahkan pria itu melihatnya di koridor tadi dan Alister memilih acuh mengabaikan dirinya.
Nara melirik jam dinding yang sudah pukul 21.00 ia membereskan buku bukunya lalu setelah itu memakan potongan pancake buatan ibu nya juga segelas susu hangat yang mungkin sudah dingin sekarang.
Krukkk~
"Hufttt... masih aja laper, cemilan gue masih ada kali ya" Nara beralih membuka lemari tempat penyimpan makanan di kamarnya, ternyata kosong.
"Beli cemilan dulu deh belum terlalu malam juga" Nara mengikat rambutnya yang tergerai indah lalu mulai menuruni anak tangga.
"Mau kemana malam malam begini? gak baik anak gadis keluyuran" Nara terkejut saat mendapati Raditya duduk di sofa sedang menikmati secangkir teh hangat, juga ada setumpukan berkas yang Nara yakini pasti itu pekerjaan kantor ayahnya.
"Papa belum tidur?"
"Jangan mengalihkan pembicaraan"
"Aku mau nyari makanan keluar pa"
Raditya melepas kacamata nya mengalihkan perhatian sepenuhnya pada anak gadis nya.
"Mau papa anterin?"
"Gak usah pa, aku gak bakalan lama kok lagian tempatnya gak jauh juga"
"Oke, tetap hati hati ya kalau ada yang bikin curiga langsung telpon papa"
"Siap komandan" Nara memberi gestur hormat membuat Raditya terkekeh lucu.
"Papa juga jangan terlalu maksain buat ngerjain semua tugas nya. papa bukan robot yang harus kerja 24 jam sehari — oh iya satu lagi, jangan lupa minum vitamin nya ngerti?"
"Dimengerti princess" Raditya sempatkan untuk mengusak rambut putrinya lalu beranjak menuju kamar nya dan sang istri.
Nara membuka pintu rumah dan melangkah ke arah gerbang, langkah nya terhenti saat seseorang berdiri disamping motor masih sibuk memainkan handphone nya.
Tapi tunggu, dari gestur tubuhnya Nara seperti mengenali pria ini.
"Alister" orang itu mengalihkan pandangan nya dan terlihat lah seorang gadis yang membuka gerbang nya.
Alister hanya menatap datar Nara.
"Kamu ngapain disini?" tanya Nara"Terserah gue" oke dari nada nya Nara yakin kalau pria ini masih marah.
"Maaf" Nara menunduk karena tidak berani menatap wajah Alister yang terlihat menyeramkan dengan wajah datarnya.
Bukan hantu kan ya? jangan ada yang bilang iya, karena Nara sudah ketar ketir. mana kini mereka berdiri di dekat pohon lagi! menambah kesan horor saja.
Alister menatap penampilan Nara dari atas hingga bawah, shit! kenapa gadis ini keluar dengan pakaian yang pendek. apa Nara sengaja ingin memamerkan aset Alister untuk orang lain juga? tidak boleh!
itu hanya untuk nya saja!