Jarum jam di nakas tempat tidur Nara
menunjukan pukul 05.20. tepat saat itu juga jam tersebut nyaring berbunyi dengan keras.Dengan malas Nara mematikan jam tersebut sedikit tidak santai karna mungkin keadaan gadis itu masih cukup ngantuk, beberapa menit ia mengubah posisinya menjadi duduk.
Nara mengucek matanya.
"Hoammm... masih ngantuk""Mau tidur lagi, tapi nanti gak bisa ikut olahraga sama Alister" gumam nya.
Dengan malas malasan dan sedikit tidak bersemangat ia bangkit dari tempat tidurnya, biasanya jam segini dia masih setia dengan kasurnya mengingat hari ini adalah hari minggu.
Namun sayangnya ia harus sedikit merelakan hari bermalasan nya karna Alister semalam mengatakan ingin mengajak Nara untuk joging bersama.
Nara masuk kedalam kamar mandi untuk membasuh muka dan menggosok gigi setelah itu ia turun ke dapur. ternyata ibu nya juga tengah menyiapkan sarapan.
"Pagi mama cantik" Nara memeluk ibunya dan memberikan kecupan sayang untuk Laily.
"Pagi juga sayang, tumben udah bangun? biasanya jam sepuluh baru bangun" goda Laily
Nara berdecak malas.
"Aku bangun pagi salah bangun siang juga salah, sekalian aja gak usah bangun" kalimat terakhir itu tentu mendapatkan pukulan sayang pada mulutnya oleh ibu tercinta. tidak kencang namun lumayan perih."Kalo ngomong yang baik baik gak usah ngawur" marah Laily sedangkan Nara hanya menyengir tanpa dosa.
"Hehehe maaf ma"
Laily menggeleng dan lanjut memasak menghiraukan Nara yang masih berdiri dibelakangnya.
"Mau Nara bantu?"
"Gak usah yang ada nih dapur langsung hancur"
Nara mencibir kesal.
"Mana ada" ucap Nara tak terima."Oh iya ma aku mau izin olahraga ya"
"Sama siapa?"
"Alister"
"Hm pantes aja kamu semangat bangun pagi ternyata pangeran nya yang ngajakin" Nara hanya tersipu malu.
Orang tua Nara memang sudah tau bahwa putri nya susah memiliki kekasih. awal nya sang ayah menentang keras, dia takut kalau itu akan mempengaruhi pendidikan Nara dan Nara tidak akan fokus pada sekolahnya.
Namun melihat putrinya yang sangat bahagia, ia mengesampingkan ego nya. dirinya mengizinkan mereka berpacaran selagi tidak melewati batas dan tidak menganggu proses belajar mereka.
Tentu saja itu disanggupi oleh mereka berdua. Alister pun sudah berjanji pada dirinya bahwa ia akan selalu melindungi Nara dan akan selalu menjaga Nara. apapun yang akan terjadi nanti.
"Ya udah mama izinin, mau bawa air?"
"Gak usah ma nanti kita bisa beli di jalan" Laily mengangguk tanda mengerti.
"Aku mau ke kamar lagi ya ma, mau ganti baju dulu" lagi Laily mengangguk dan lanjut memasak.
******
"Nah ini bagus" ucap Nara saat menemukan baju cocok yang akan ia pakai nanti.