Distrik Siren, terletak di dasar laut yang dipimpin oleh seorang Ratu di kerajaan Siren. Kerajaan megah yang dindingnya terbuat dari air. Linea Matilda, Ratu dari kerajaan Siren, duduk di singgasananya, dengan ekor duyung berwarna perak dengan cahaya gemerlap yang menjuntai ke bawah, mengenakan tube berwarna senada dengan tangan memegang lembaran kertas yang sudah dibalut energi sihir sehingga tahan air.
"Aku memerintahkan dirimu untuk menyelidiki tentang Soren, petinggi dan satu-satunya bangsa Elf yang tersisa. Aku ingin data tentang kekuatan, kehidupan, aktivitas perjalanannya sampai hal yang terkecil. Apapun itu." Matilda memerintah membuat pria Shirtless dengan ekor duyung hitam itu mengangguk patuh.
Matilda akan menguak pembunuhan ini.
Untuk sementara, dia akan bertindak sendiri sampai mendapat bukti konkret sebelum melibatkan Asosiasi karena ini akan menjadi masalah besar jika pelaku pembunuhannya adalah Petinggi Asosiasi sendiri.
Ini akan menjadi aib memalukan sepanjang sejarah.
Maka dari itu dia harus memastikan kebenaran dan fakta tentang berkas yang dikirim padanya.
Meskipun Soren adalah sesama petinggi, tapi dia tidak akan melunak pada seorang pembunuh.
Siapapun itu.
**
Distrik Werewolf.
Sebuah wilayah khusus untuk bangsa manusia serigala yang didalamnya terdapat satu pack, dipimpin oleh Alpha Lazarus seorang.
Lazarus, pria berotot dengan kulit cokelat tanpa baju atasan itu menyandarkan punggungnya ke kursi di ruang kerjanya. Meja berbentuk segi empat itu nampak berantakan dengan berbagai dokumen dan kertas.
Pria berwajah maskulin itu mendesah kasar dengan wajah muram.
Setelah beberapa Minggu sejak dimulai penyelidikan tentang penyerangan Serigala pada murid Academy, dia tidak menemukan apapun.
Jejaknya, baunya bahkan sampai bayangannya.
Banyak prasangka yang berkecamuk di kepalanya namun dia tidak punya cukup jawaban dan fakta untuk membuktikannya.
Ini... Terlalu bersih.
Lazarus memainkan lidah dalam mulutnya. Apa Serigala yang dia cari adalah pelaku pembunuhan yang terjadi bulan ini?
Tapi tidak mungkin, tubuh korban pembunuhan di cengkram seutuhnya sementara tangan Serigala tidak sebesar itu.
Lazarus mengumpat pelan ketika kepalanya mudah berdenyut untuk teka-teki sulit seperti ini. Lazarus berdecak sebelum netranya melirik Henry, betanya yang duduk di kursi tamu, sedang memeriksa berkas-berkas pekerjaan.
Lazarus jadi mengerjap, baru tersadar dia belum pernah melihat wujud Henry dalam bentuk Serigala. Tidak masuk akal tapi memang begitu kenyataannya. Henry baru bekerja padanya tiga tahun yang lalu dan entah kebetulan tapi Lazarus selalu tidak ada ketika Henry berubah.
Atau mungkin Henry yang memilih untuk tidak berubah di hadapannya.
Tapi kenapa?
Tentu saja harus ditanyakan langsung.
Lazarus bukan tipe orang yang memikirkan alasan sampai botak ketika jawaban pertanyaan ada di hadapannya.
"Henry, bisakah kau memperlihatkan bentuk Serigalamu padaku?"
Sontak berkas yang di tangannya terjatuh, dia menoleh dan beranjak berdiri, menghadap pemimpinnya.
"Alpha... Apa ini tentang penyerangan Serigala yang sedang diselidiki? Apa anda mencurigai saya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alister Franklin : Maldición
FantasyFantasi tinggi, dibumbui aksi dan misteri. Alister Franklin, penyihir hitam yang terkenal si pemilik wajah badut. Auranya suram, misterius dan susah didekati. Lebih suka meracuni babi di peternakan atau memasukan Troll ke dalam asrama ketiban bertem...