Malam berganti pagi, terus berlanjut sampai kembali berganti malam. Hari-hari yang selalu terlewati dengan biasa kini berganti menjadi sesuatu yang lebih dari biasa.
Berdiam diri di tengah hutan untuk sekedar berlatih atau mendinginkan kepala itu hal yang menenangkan bagi Flynn Greer.
Namun siapa sangka, ditemani oleh seseorang ternyata jauh lebih menenangkan.
Ada perasaan berbeda jika dibandingkan dengan saat sendirian.
Flynn menyudahi latihannya, dia mendekat dengan badan penuh keringat membuat gadis berambut panjang itu mendongkak.
Tidak ada yang tahu suratan takdir, Flynn tidak pernah menyangka akan merasakan kenyamanan dengan tipe gadis pendiam dan pemalu.
Biasaya Flynn menyukai gadis cantik yang mencolok seperti Iris.
Ini pertama kalinya
Tanpa diketahui, gadis berambut panjang selutut dengan netra gelap itupun merasakan hal yang sama pada Flynn. Padahal dirinya tidak pernah punya teman sebelumnya, tapi siapa sangka akan mendapatkan teman pertama yang sempurna.
"A-nu, itu ... kenapa kau berlatih sangat keras?" Tanya gadis itu membuat Flynn mengerjap.
"Sebenarnya ini bermula dari Ayahku. Mungkin ini akan menjadi kisah yang cukup panjang, apa tidak apa-apa?"
Gadis itu menggeleng membuat Flynn tersenyum.
"Aku membenci Ayahku. Dia adalah orang sinting yang haus akan kekuasaan. Bisa dibilang tidak ada yang lebih penting baginya daripada kekuasaan. Bahkan itu lebih berharga daripada dirinya sendiri. Karena itu, Ayahku menikahi Ibu yang berasal dari keluarga bangsawan Vampir hanya untuk sekedar dijadikan batu loncatan agar dia yang berasal dari keluarga rendahan bisa menjadi Raja Vampir. Hari setelah pesta pernikahan mereka, Ayah mabuk sampai tidak sadar berhubungan dengan Ibu dan membuahkan aku di janinnya. Kejadian itu melenceng jauh dari rencana Ayah. Aku lahir karena sebuah kesalahan. Aku ada di dunia ini adalah sebuah hal yang tidak diharapkan." Ujar Flynn meneguk ludah dengan tangan mengepal.
"LEMAILA! KAU AKAN PERGI KEMANA?!" Teriak Theodore murka, melesat menghadap istrinya di depan pintu Istana mereka.
"APA PEDULIMU? BUKANKAH YANG KAU PEDULIKAN HANYA KEKUASAAN?!" Teriak Lemaila, menepis tangan Theodore dengan kasar.
"Yang hanya bisa menjadi Raja Vampir adalah keluarga keturunan bangsawan yang paling kuat. Karena sistem kerajaan Vampir seperti itu, orang rendahan sepertimu tidak punya kesempatan untuk duduk di tahta Raja. Dari sekian banyak bangsawan, hanya keluargaku yang tersisa. Artinya aku yang merupakan anak tunggal yang berhak memimpin kerajaan ini, itu alasanmu mendekatiku, membual tentang cinta sialan karena pada akhirnya jika aku menikah, suamiku yang akan mendapatkan tahta!" Ujar Lemaila menatap Theodore dengan netra berkaca-kaca sambil menggeleng pelan.
Ada luka tersirat dari bagaimana caranya menatap.
"Padahal aku mempercayaimu, padahal aku menaruh hatiku padamu, aku yang selalu sendirian perlahan mulai merasakan jatuh cinta, tapi pada akhirnya aku hanya ... jatuh cinta seorang diri." Ujar Lemaila bergetar sambil menunduk membuat air mata di sudut netra yang sedari tadi ditahan mengalir membasahi pipi.
"BISA-BISANYA AKU MEMBELA ORANG DARI KALANGAN RENDAH DI DEPAN KEDUA ORANGTUAKU! MEMBUAL TENTANG CINTA, MASA DEPAN DAN KELUARGA DENGAN ORANG YANG SAMA SEKALI TIDAK MENCINTAIKU!!" Teriak Lemaila dengan hidung kembang kempis dan napas memburu, menumpahkan seluruh emosinya yang membludak.
"Bahkan melihat aku terluka kau masih bisa bergeming tanpa menampilkan ekspresi apapun! Kau benar-benar sudah diujung tanduk, Theodore! Jika hanya kekuasaan yang kau pikirkan, kau akan mendapatkan ganjarannya nanti! Keserekahanmu hanya akan membuka jalan kelemahan dan kekalahan. Pada akhirnya, kau masih pecundang dari kalangan Vampir rendah. Tidak ada yang berubah dari itu." Ujar Lemaila dengan urat leher mengencang membuat wajah putih pucatnya memerah sebelum beranjak pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alister Franklin : Maldición
FantasyFantasi tinggi, dibumbui aksi dan misteri. Alister Franklin, penyihir hitam yang terkenal si pemilik wajah badut. Auranya suram, misterius dan susah didekati. Lebih suka meracuni babi di peternakan atau memasukan Troll ke dalam asrama ketiban bertem...